loading...
Lima perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. FOTO/Ist
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan terdapat lima perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Namun, dua dari lima perusahaan tersebut masih menyimpan ketidakjelasan dalam hal kepemilikan dan operasionalnya.
"Tim inspektur tambang telah dikerahkan untuk melakukan evaluasi dan verifikasi di lapangan. Hasilnya akan menjadi bahan pertimbangan kebijakan," ujar Bahlil dalam keterangan resmi, Minggu (8/6).
Baca Juga: Raja Ampat Diambang Kehancuran, Ridho Slank: Stop Penambangan Nikel untuk Selamanya
Daftar 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
1. PT GAG Nikel
Satu-satunya perusahaan yang aktif berproduksi dengan status Kontrak Karya (KK). Anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam) ini menguasai wilayah izin seluas 13.136 hektar. Awalnya dimiliki Asia Pacific Nickel Pty. Ltd (Australia), namun sejak 2008 sahamnya diakuisisi penuh oleh Antam.
2. PT Anugerah Surya Pratama
Bagian dari Wanxiang Group, konglomerat nikel asal Tiongkok. Meski beroperasi, struktur kepemilikan lokalnya tidak diungkap secara transparan.
3. PT Kawei Sejahtera Mining
Perusahaan baru yang berdiri Agustus 2023 dan telah mengantongi izin dari Bupati Raja Ampat. Informasi kepemilikannya belum tersedia di sumber publik.
4. PT Mulia Raymond Perkasa
Beroperasi di Pulau Batang Pele, namun data kepemilikan dan struktur organisasinya sangat minim. Kantor pusatnya tercatat di The Boulevard Office, Jakarta.
5. PT Nurham
Tidak ada informasi resmi yang dapat diverifikasi mengenai kepemilikan maupun aktivitasnya.