Trump Desak NATO Hentikan Impor Minyak Rusia dan Terapkan Tarif Tinggi ke China

3 hours ago 4

loading...

Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) didesak agar menghentikan pembelian minyak dari Rusia. FOTO/Reuters

BASKING RIDGE - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) agar menghentikan pembelian minyak dari Rusia dan menerapkan tarif impor tinggi terhadap produk asal China. Menurutnya, langkah kolektif tersebut dapat mempercepat berakhirnya perang Rusia–Ukraina.

Trump menyampaikan seruan tersebut melalui unggahan di media sosial Truth Social, Sabtu (13/9) waktu setempat. Ia menegaskan kesiapannya menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia, tetapi mensyaratkan seluruh anggota NATO melakukan hal serupa.

"Saya siap menjatuhkan sanksi berat ketika semua negara NATO sepakat berhenti membeli minyak Rusia. Langkah itu akan sangat melemahkan posisi tawar Rusia," kata Trump.

Baca Juga: Bendera One Piece Jadi Simbol Perlawanan di Berbagai Negara

Sejumlah anggota NATO dan Uni Eropa (UE) memang masih tercatat sebagai pembeli minyak Rusia. Data Pusat Riset Energi dan Udara Bersih (CREA) per Juni 2025 menunjukkan Turki menjadi pembeli ketiga terbesar minyak mentah Rusia setelah China dan India. Sementara Hungaria dan Slovakia juga masih bergantung pada pasokan Moskow.

Trump dalam unggahannya juga mendorong penerapan tarif impor sebesar 50–100 persen terhadap produk asal China. Tarif itu, menurutnya, bisa dicabut setelah perang berakhir. "China memiliki cengkeraman kuat atas Rusia. Tarif tinggi akan menghancurkan kendali itu. Jika NATO melakukan hal yang saya katakan, perang akan segera berakhir dan ribuan nyawa terselamatkan," ujarnya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |