Dari Minyak hingga AI, Bagaimana Arab Saudi Menggantungkan Masa Depannya pada Revolusi Teknologi?

7 hours ago 7

loading...

Arab Saudi akan menggantungkan masa depannya pada revolusi teknologi. Foto/X

RIYADH - Arab Saudi ingin memanfaatkan cadangan energinya yang melimpah untuk menjadi pusat regional AI (kecerdasan buatan). Riyadh telah berupaya mendiversifikasi ekonominya melalui rencana Visi 2030, tetapi harga minyak yang rendah dan lambatnya peluncuran mega proyeknya berarti ambisinya yang tinggi kemungkinan akan dikurangi.

Sebaliknya, Arab Saudi ingin memanfaatkan cadangan energinya yang besar untuk membangun pusat data raksasa di kerajaan tersebut, bertepatan dengan peluncuran wahana investasi teknologi Humain baru-baru ini, yang berharap menjadikan Riyadh salah satu inovator AI terbesar di dunia.

Dari Minyak hingga AI, Bagaimana Arab Saudi Menggantungkan Masa Depannya pada Revolusi Teknologi?

1. Didukung Infrastruktur Energi

Sementara banyak negara ingin memasuki pasar AI, Arab Saudi memiliki keunggulan infrastruktur energi yang mapan dan harga minyak yang murah, yang berarti kerajaan tersebut mungkin dapat mengoperasikan pusat data dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing.

“Kami memiliki keunggulan di Arab Saudi,” ujar Tareq Amin, CEO Humain, kepada CNN.

“Lihatlah jaringan energi negara ini yang luar biasa yang tidak memerlukan perusahaan seperti Humain untuk membangun gardu induk dan daya untuk menyalurkannya ke pusat data. Itu berarti saya telah menghemat waktu selama 18 bulan.”

Meskipun masih pendatang baru di industri ini, Amin bertujuan menjadikan Arab Saudi pasar AI terbesar ketiga di dunia, setelah AS dan China.

Read Entire Article
Prestasi | | | |