loading...
Founder Restorasi Jiwa Indonesia (RJI) Syam Basrijal menyatakan tantangan terbesar manusia di era AI dan teknologi digital bukan semata soal kemampuan teknis melainkan ketahanan batin yang dibangun melalui disiplin kesadaran. Foto: Ist
JAKARTA - Founder Restorasi Jiwa Indonesia (RJI) Syam Basrijal menyatakan tantangan terbesar manusia di era kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan teknologi digital bukan semata soal kemampuan teknis melainkan ketahanan batin yang dibangun melalui disiplin kesadaran.
Menurut dia, perubahan akibat AI berlangsung sangat cepat dan masif memengaruhi dunia kerja, relasi sosial, hingga cara manusia memaknai dirinya sendiri. Namun, dia menilai transformasi diri yang sejati tidak lahir dari motivasi sesaat.
Baca juga: Open-Source Alibaba Terbukti Melebihi Kecerdasan AI Meta dan OpenAI
“Transformasi diri yang sejati tidak pernah lahir dari motivasi sesaat melainkan dari disiplin kesadaran yang dibangun secara konsisten,” ujar Syam di Jakarta, Rabu (31/12/2025).
Dalam pandangan Restorasi Jiwa Indonesia, disiplin kesadaran merupakan fondasi batin agar manusia tetap stabil di tengah ketidakpastian zaman. Tanpa fondasi tersebut, kecepatan perubahan justru berpotensi memicu kepanikan dan kehilangan arah hidup.












































