loading...
Fakultas Kedokteran (FK) Universitas YARSI melakukan pelayanan kesehatan bagi korban banjir bandang di Aceh Utara. FOTO/IST
ACEH UTARA - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas YARSI melakukan pelayanan kesehatan bagi korban banjir bandang di Aceh Utara. Program layanan kesehatan darurat ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan kondisi kesehatan korban bencana.
Aksi kemanusiaan itu dilaksanakan selama 11 hari, mulai 14 hingga 24 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana Sumatera kolaborasi FK Universitas YARSI dan Direktorat Pembelajaran dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Kepala Puskesmas Sawang, Aceh Utara, dr. Juniar mengapresiasi dedikasi tim FK Universitas YARSI yang tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga menembus akses sulit demi membantu masyarakat.
"Perjuangan tim turun langsung ke lokasi, berjalan kaki hingga enam kilometer, menyeberangi sungai dengan rakit, benar-benar menunjukkan komitmen kemanusiaan yang tinggi. Saya sangat bangga dan masyarakat sangat senang dengan kehadiran mereka," kata dr. Juniar dalam keterangan tertulis dikutip, Senin (29/12/2025).
Menurutnya, kehadiran layanan kesehatan tersebut sangat membantu masyarakat, terutama para korban yang terdampak cukup berat oleh banjir bandang. "Masyarakat, khususnya para korban terdampak, sangat terbantu. Saat ini kebutuhan yang paling mendesak selain layanan kesehatan adalah sanitasi yang lebih baik serta dukungan nutrisi bagi warga," katanya.
Juniar juga berharap kemitraan dan kepedulian ini dapat terus berlanjut. "Semoga ke depan FK YARSI dapat terus memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat terdampak bencana, khususnya di Gampong Sawang, Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih. Semoga semua kebaikan ini dibalas oleh Allah SWT," tutupnya.
Program layanan kesehatan darurat ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan kondisi kesehatan masyarakat sekaligus memperkuat sinergi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan tenaga kesehatan daerah dalam penanganan bencana.
(abd)
