Geely Gandeng Voltron Bangun SPKLU: Langkah Strategis atau Sekadar Pemanis di Jaringan Diler Terbatas?

14 hours ago 7

loading...

Geely baru memiliki 6 diler dan juga SPKLU di seluruh Indonesia. Foto: Geely

JAKARTA - Raksasa otomotif Geely Auto Indonesia kembali membuat manuver untuk menancapkan kukunya di pasar kendaraan listrik (EV) nasional. Kali ini, mereka mengumumkan kemitraan strategis dengan Voltron untuk membangun stasiun pengisian daya (SPKLU) di seluruh jaringan diler mereka. Sebuah langkah yang di atas kertas tampak sebagai komitmen serius, namun di sisi lain memicu pertanyaan kritis: seberapa signifikan dampaknya?

Di tengah persaingan pasar EV yang kian sengit, ketersediaan infrastruktur pengisian daya adalah kunci mutlak untuk merebut hati konsumen. Geely sadar betul akan hal ini. Alih-alih membiarkan pelanggannya kebingungan mencari "colokan", mereka memilih untuk "menjemput bola" dengan menyediakan fasilitas langsung di halaman diler.

"Dengan hadirnya fasilitas charging station Voltron di jaringan diler resmi kami, pelanggan kini dapat menikmati pengisian daya yang lebih praktis dan nyaman, meningkatkan pengalaman kepemilikan kendaraan listrik secara menyeluruh," ujar Yusuf Anshori, Brand Director Geely Auto Indonesia, dalam keterangan resminya.

 Langkah Strategis atau Sekadar Pemanis di Jaringan Diler Terbatas?

Namun, di balik narasi "kenyamanan" ini, ada sebuah realitas yang perlu dicermati. Saat ini, Geely baru mengoperasikan 6 diler resmi di seluruh Indonesia. Artinya, penambahan SPKLU ini baru akan tersedia di enam titik. Apakah enam stasiun pengisian daya ini cukup untuk disebut sebagai langkah nyata membangun "ekosistem" berskala nasional?

Pihak Voltron sendiri menyambut kolaborasi ini dengan penuh optimisme. "Kami sangat antusias dapat berkolaborasi dengan Geely Auto Indonesia untuk memperluas jaringan charging station Voltron. Bersama Geely, kami ingin mendorong lebih banyak masyarakat beralih ke kendaraan listrik demi masa depan yang lebih hijau," kata Abdul Rahmah Elly, CEO Voltron Indonesia.

Tentu, setiap penambahan infrastruktur adalah kabar baik dalam upaya mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Namun, langkah Geely ini lebih terlihat sebagai sebuah keharusan bisnis ketimbang filantropi lingkungan. Sulit membayangkan konsumen mau membeli mobil listrik jika mereka bahkan tidak bisa mengisi daya dengan mudah di diler tempat mereka membeli.

Kemitraan ini adalah langkah bertahan hidup yang cerdas dari Geely. Tapi menyebutnya sebagai kontribusi masif untuk program percepatan EV nasional mungkin masih terlalu dini. Ini adalah fondasi awal yang mutlak diperlukan, bukan sebuah terobosan. Pertanyaan besarnya kini adalah, seberapa cepat Geely dan Voltron mampu berekspansi di luar zona nyaman diler mereka sendiri untuk benar-benar membangun ekosistem yang bisa diandalkan oleh masyarakatluas?

(dan)

Read Entire Article
Prestasi | | | |