loading...
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali mengguncang Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2025. FOTO/AP
JAKARTA - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali mengguncang Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2025. Adopsi cepat kecerdasan buatan (AI) yang mengubah pola bisnis dan dorongan efisiensi biaya membuat banyak perusahaan memangkas tenaga kerja dalam jumlah besar.
Menurut laporan firma konsultan ketenagakerjaan Challenger, Gray & Christmas Inc., total PHK pada bulan tersebut mencapai 153.074 kasus, atau hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Angka tersebut menjadi rekor tertinggi untuk bulan Oktober sejak 2003, ketika disrupsi ponsel mengguncang pasar tenaga kerja global. Sektor teknologi dan pergudangan menjadi penyumbang terbesar dalam lonjakan PHK tersebut.
"Banyak industri kini melakukan penyesuaian setelah lonjakan perekrutan besar-besaran selama pandemi. Namun, adopsi AI, penurunan belanja konsumen dan korporasi, serta kenaikan biaya operasional turut mempercepat langkah efisiensi," ujar Andy Challenger, Chief Revenue Officer perusahaan itu, dikutip dari Bloomberg, Minggu (9/11/2025).
Baca Juga: Ekonomi China Diprediksi Lampaui Rp399.000 Triliun dalam 5 Tahun ke Depan
Ia menambahkan, mereka yang kehilangan pekerjaan kali ini menghadapi tantangan lebih berat untuk segera mendapatkan pekerjaan baru, yang berpotensi memperlonggar pasar tenaga kerja AS lebih jauh.
















































