Gelar NU Mendengar, PWNU DKI Soroti Kesenjangan Sosial di Jakarta Sangat Tinggi

2 hours ago 5

loading...

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menyoroti tingginya kesenjangan sosial di Jakarta. Foto/istimewa

JAKARTA - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menyoroti tingginya kesenjangan sosial di Jakarta. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta pada 2024 mencapai angka 84,15 dan merupakan yang tertinggi di Indonesia.

Selain itu, ketimpangan sosial juga bisa dilihat dari gini rasio Jakarta per Maret 2025 adalah 0,441 dan juga menjadi yang tertinggi di Indonesia. Padahal ekonomi Jakarta pada kuartal II 2025 tumbuh 5,18% lebih besar dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12%.

Melihat hal ini, PWNU DKI Jakarta akan menggelar deretan kegiatan NU Mendengar yang terdiri dari penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), Focuss Group Discussion (FGD), hingga Workshop dengan tema Gerakan NU Jakarta untuk Kota Berkelanjutan: Bersih, Adil, dan Harmoni.

Baca juga: Pejabat Makin Kaya Rakyat Hidup dalam Kemiskinan, Bagaimana Pandangan Islam?

Melalui program ini, NU Jakarta akan mendengarkan berbagai harapan akan peran NU Jakarta terhadap berbagai persoalan terkini baik dari pemerintah, ormas keagamaan dan BUMD serta masyarakat dimana dalam kesempatan kali ini akan difokuskan pada isu Krisis Sampah Jakarta, Ketimpangan Sosial dan rapuhnya harmoni keragaman Jakarta.

Selain itu, kegiatan ini juga dilatarbelakangi oleh kondisi Jakarta yang masuk dalam deretan kota yang darurat sampah dengan timbulan 7.500 hingga 8.000 ton sampah per hari. Tingkat timbulan sampah Jakarta ini merupakan 5,59 persen dari total timbulan sampah secara nasional yang sebanyak 143 ribu ton per hari.

Read Entire Article
Prestasi | | | |