Hamas: Gaza Diubah Jadi Kamp Konsentrasi, Dunia Harus Bertindak Sekarang

1 month ago 13

loading...

Pemimpin Hamas Osama Hamdan. Foto/irna

JALUR GAZA - Pemimpin Hamas Osama Hamdan memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan Israel sedang berupaya mengalihkan fokus diskusi Dewan Keamanan PBB tentang Gaza ke isu tawanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza, namun mengabaikan krisis kemanusiaan dahsyat yang dihadapi lebih dari dua juta warga Palestina.

Krisis itu menurut Hamdan sebagai akibat dari apa yang ia gambarkan sebagai perang pemusnahan yang sedang berlangsung.

Dalam pernyataan tertulis, Hamdan mengatakan pendudukan Israel telah mengubah Gaza menjadi "kamp konsentrasi Nazi yang sesungguhnya."

Dia menegaskan, kamp tersebut lebih buruk daripada kamp Auschwitz yang terkenal kejam. Ia menuduh Israel melakukan tindakan genosida di Gaza yang, menurutnya, melampaui kengerian Holocaust.

Hamdan mendesak masyarakat internasional untuk segera bertindak. "Sudah saatnya menghentikan kejahatan ini, meminta pertanggungjawaban para pelakunya, dan memaksa entitas Zionis untuk mematuhi hukum humaniter internasional," tegas dia.

Ia menggambarkan kampanye kelaparan sistematis terhadap penduduk Gaza sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan," yang terjadi di hadapan dunia.

"Ini akan tetap menjadi noda aib di dahi pendudukan, para pendukungnya, dan mereka yang gagal menghentikannya," ujar dia.

Hamdan mengecam apa yang disebutnya kemunafikan negara-negara—terutama Amerika Serikat dan beberapa negara Barat—yang mendukung kampanye militer pendudukan dan pengepungannya di Gaza, sementara secara selektif berfokus pada penderitaan tawanan Israel, mengabaikan penderitaan tahanan Palestina.

Hal ini, katanya, menunjukkan "kebijakan standar ganda yang bangkrut."

Ia menyerahkan tanggung jawab penuh atas nyawa semua tawanan yang ditahan oleh perlawanan Palestina kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, "seorang penjahat yang dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional," dengan merujuk pada penolakan Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata dan eskalasi perang yang terus berlanjut oleh pemerintahannya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |