loading...
Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam, dan Palang Merah melakukan operasi pencarian tahap pertama untuk menemukan jenazah dua sandera Israel yang hilang di Kamp Pengungsi Jabalia di Kota Gaza, Gaza, pada 1 Desember 2025. Foto/Saeed M. M. T. Jara
JALUR GAZA - Tokoh senior Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Taher al-Nunu, mengatakan laporan tentang pemecatan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dari "Dewan Perdamaian Gaza" merupakan "satu langkah ke arah yang benar".
Ia mengatakan gerakan tersebut telah berulang kali mendesak para mediator mengecualikan Blair karena apa yang ia sebut sebagai biasnya yang jelas terhadap Israel.
Dalam komentar yang dilaporkan Al Jazeera, al-Nunu menegaskan Hamas siap menyetujui gencatan senjata jangka panjang, dengan syarat Israel berkomitmen penuh pada gencatan senjata penuh.
Ia menjelaskan senjata perlawanan akan menjadi bagian dari sistem pertahanan negara Palestina di masa depan, dan menekankan gerakan tersebut dengan tegas menolak usulan pasukan internasional untuk menyita senjata-senjata ini secara paksa. "Usulan ini ditolak dan tidak pernah dibahas," ujarnya.
Al-Nunu menambahkan gerakan tersebut belum menerima rencana yang jelas mengenai struktur pasukan internasional yang diusulkan untuk Gaza, tugas-tugasnya, atau wilayah penempatannya.














































