loading...
Sejarah baru tercipta di November 2025 saat dominasi Innova dan Avanza resmi diruntuhkan oleh pendatang baru BYD Atto 1 yang terjual 8.333 unit. Foto: BYD Indonesia
JAKARTA - Tahta itu akhirnya runtuh tanpa suara mesin, digantikan oleh desing senyap yang datang dari Negeri Tirai Bambu: kudeta pasar yang mengubah wajah industri otomotif Indonesia hanya dalam hitungan tiga puluh hari.
November 2025 akan dicatat dalam tinta sejarah sebagai bulan di mana dominasi absolut pabrikan Jepang selama puluhan tahun mengalami retakan paling serius.
Bukan lagi sekadar ancaman di atas kertas, data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyingkap realitas baru: Toyota Kijang Innova, sang raja jalanan yang selama ini tak tergoyahkan, dipaksa turun takhta.
Penyebabnya adalah BYD Atto 1. Mobil listrik kompak asal China ini tidak sekadar menang tipis, melainkan melakukan "pembantaian" angka.
Sepanjang November, BYD Atto 1 mencatatkan angka distribusi wholesales (pabrik ke diler) yang mencengangkan sebesar 8.333 unit.
Angka ini melesat jauh meninggalkan Kijang Innova (gabungan Reborn dan Zenix) yang harus puas di posisi kedua dengan 4.475 unit—selisih hampir dua kali lipat yang memperlihatkan betapa masifnya pergeseran selera konsumen.
Pasar yang Menggeliat, Jepang yang Terengah
Secara makro, pasar otomotif memang sedang mencoba bangkit dari lesunya daya beli. Penjualan wholesales nasional November 2025 tercatat 74.252 unit, naik tipis 0,3 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara di sisi ritel (diler ke konsumen), gairah lebih terasa dengan angka 79.310 unit, melonjak 6,1 persen dibanding Oktober.














































