loading...
Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb. Foto/anadolu
KAIRO - Al-Azhar, badan keilmuan Islam terkemuka dan lembaga keagamaan terbesar di Mesir, mengatakan perjuangan Palestina mencapai tingkat ketidakadilan yang tidak memungkinkan netralitas. Pernyataan itu ditegaskan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb, selama pertemuan di Kairo pada hari Senin (22/12/2025).
Berbicara saat menerima Duta Besar Italia untuk Mesir, Agostino Palese, di markas besar Al-Azhar, Al-Tayeb mengatakan situasi di Palestina melibatkan tingkat ketidakadilan dan agresi yang serius.
Ia mengatakan hal itu merupakan pelanggaran nyata terhadap nilai-nilai peradaban, agama, kemanusiaan, dan moral, di tengah pertumpahan darah yang terus berlanjut, pembunuhan anak-anak, dan kejahatan yang setara dengan genosida.
Al-Tayeb mengatakan, “Apa yang terjadi tidak dapat digambarkan sebagai perang, melainkan sebagai agresi dan genosida yang dilakukan tentara pendudukan yang dilengkapi dengan senjata terbaru terhadap rakyat yang tidak bersenjata.”
Ia menambahkan, “Kita telah kehilangan banyak martir dalam agresi yang tidak adil ini, dan kita sangat berduka atas darah anak-anak dan perempuan. Namun, entitas pendudukan dan mereka yang mendukungnya juga telah kalah, setelah sifat aslinya terungkap kepada opini publik global.”














































