India Desak Reformasi Perdagangan BRICS, Trump Beri Peringatan Keras

4 hours ago 6

loading...

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan peringatan keras terkait risiko tarif tinggi kepada India. FOTO/AP

JAKARTA - Ketegangan perdagangan global kian menguat setelah India mendorong reformasi di tubuh BRICS di tengah tekanan besar dari Amerika Serikat. Langkah New Delhi memimpin arah solusi perdagangan blok tersebut berhadapan langsung dengan kebijakan tarif tinggi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dinilai dapat mengguncang stabilitas ekonomi internasional.

Menteri Luar Negeri India, S. Jaishankar, yang mewakili Perdana Menteri Narendra Modi dalam KTT virtual BRICS, Senin (9/9), menyampaikan pernyataan tegas terkait ketidakseimbangan perdagangan antaranggota. Ia menekankan bahwa defisit perdagangan terbesar India justru terjadi dengan mitra-mitranya sendiri di BRICS.

"BRICS sendiri dapat menjadi contoh dengan meninjau aliran perdagangan di antara negara-negara anggotanya," ujar Jaishankar dalam forum tersebut dikutip dari Watcher Guru, Kamis (11/9). Ia menegaskan bahwa reformasi perdagangan sangat penting agar BRICS dapat berkembang di tengah tekanan global.

Baca Juga: China dan Brasil Kecam Tarif AS, Serukan Persatuan BRICS

India memang menghadapi defisit besar dengan dua anggota utama BRICS, China dan Rusia. Data terbaru menunjukkan defisit perdagangan India dengan China mencapai rekor USD99,21 miliar pada tahun fiskal 2025. Sementara dengan Rusia, nilai perdagangan bilateral mencapai USD68,7 miliar dengan defisit USD59 miliar akibat lonjakan impor minyak.

Read Entire Article
Prestasi | | | |