loading...
Demonstrasi Block Everything telah mengguncang Prancis. Foto/Mehr News
PARIS - Demonstrasi "Block Everything [Blokir Segalanya]" telah mengguncang Prancis sejak Rabu. Para pengunjuk rasa, yang sebagian dari kalangan Gen-Z, beraksi di seluruh negeri dengan memblokir jalan raya dan membakar barikade.
Mirip dengan demonstrasi di Indonesia Agustus lalu, unjuk rasa di Prancis ini merupakan luapan kemarahan rakyat terhadap elite politik di pemerintahan Presiden Emmanuel Macron dan rencana pemotongan anggaran publik.
Pihak berwenang Prancis mengerahkan lebih dari 80.000 personel keamanan di seluruh negeri, menyingkirkan penghalang dan menyemprotkan selang air ke arah demonstran sementara ketegangan meningkat di beberapa wilayah.
Di Paris, polisi antihuru-hara secara berkala menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Baca Juga: Demo Indonesia Menginspirasi Unjuk Rasa Gen-Z Nepal, Ini Fakta-faktanya
Demo "Block Everything"—sebuah ekspresi ketidakpuasan yang meluas di media sosial—muncul secara daring pada bulan Mei di kalangan kelompok sayap kanan, tetapi sejak itu telah diadopsi oleh kelompok kiri dan sayap kiri ekstrem.
Kerusuhan tersebut menambah gejolak politik di hari ketika Sebastien Lecornu yang konservatif menjabat sebagai perdana menteri baru pilihan Presiden Emmanuel Macron. Lecorny menggantikan Francois Bayrou yang digulingkan oleh Parlemen karena rencananya yang tidak populer untuk pemotongan anggaran publik yang tajam.
"Ini masalah yang sama; masalahnya sama, Macron-lah yang bermasalah, bukan para menteri," kata Fred, seorang pejabat serikat pekerja CGT di perusahaan transportasi umum Paris, RATP. "Dia harus pergi," katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Kamis (11/9/2025).