loading...
Presiden AS Donald Trump menepis kritik setelah gambar dirinya sebagai Paus memicu kemarahan komunitas Katolik. Foto/Truth Social/Republic World
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menepis kritik atas gambar dirinya sebagai Paus. Dia mengeklaim komunitas Katolik tidak marah, melainkan menganggapnya lucu.
Gambar buatan artificial intelligence (AI) yang viral tersebut menggambarkan Trump mengenakan jubah kepausan putih, salib emas, da mitre layaknya pemimpin umat Katolik sedunia.
Dia bersikeras bahwa reaksi marah atas gambar itu didorong oleh "media berita palsu", bukan komunitas Katolik.
Gambar telah diunggah di platform Truth Social milik Trump dan akun resmi Gedung Putih di X pada Sabtu pekan lalu.
Baca Juga: Donald Trump Unggah Gambar Dirinya sebagai Paus, Picu Kemarahan Katolik
Unggahan tersebut menyusul pernyataan Trump baru-baru ini yang bercanda bahwa dirinya ingin menjadi paus berikutnya setelah kematian Paus Fransiskus pada 21 April.
Ketika gambar itu memicu kemarahan komunitas Katolik, Trump menepisnya.
"Oh, begitu. Maksud Anda mereka tidak bisa menerima lelucon? Yang Anda maksud bukan umat Katolik, melainkan media berita palsu. Umat Katolik menyukainya," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
Dia menambahkan bahwa dia tidak memiliki peran dalam membagikan gambar tersebut.
"Seseorang membuat gambar saya berpakaian seperti Paus, dan mereka mengunggahnya di internet. Itu bukan saya yang melakukannya. Saya tidak tahu dari mana asalnya. Mungkin itu AI, tetapi saya tidak tahu apa-apa tentang itu. Saya baru melihatnya tadi malam," paparnya, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (6/5/2025).