Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS

4 hours ago 3

loading...

Pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr berkapasitas 1.000 MW, mulai beroperasi pada 2011. Foto/Bushehr NPP

TEHERAN - Iran siap berkolaborasi dengan Amerika Serikat (AS) dalam proyek energi nuklir. Tawaran ini sangat langka dan dinilai positif banyak pihak.

Setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengumumkan Iran siap berdagang dengan AS dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Amerika dalam mengembangkan reaktor atom, dua mantan duta besar Iran menekankan kesediaan Teheran menciptakan kemitraan semacam itu.

Ali Akbar Faramarzi, mantan duta besar Iran untuk Rumania, Hongaria, dan Siprus, menggambarkan pernyataan Abbas Araghchi sebagai pesan yang diperhitungkan dan langkah positif menuju membangun kepercayaan dan kerja sama dengan AS.

“Kerja sama di bidang nuklir adalah proposal yang cerdas, masuk akal, dan dipikirkan dengan matang,” ungkap harian Ham-Mihan mengutip Faramarzi.

Faramarzi menjelaskan, “Jika pihak Amerika juga bergabung dalam upaya semacam ini, kedua belah pihak secara bertahap dapat membangun kepercayaan.”

Abdolreza Farajirad, mantan duta besar Iran untuk Norwegia, juga menekankan krisis ekonomi negara itu yang disebabkan sanksi AS dan menggarisbawahi perlunya kerja sama.

“Jika negara seperti AS, China, Rusia, atau Norwegia ingin berinvestasi di sektor minyak dan gas kita, mengapa kita tidak siap? Presiden, menteri luar negeri, dan juru bicara kementerian luar negeri semuanya mengatakan kita siap bekerja sama dengan AS seperti yang kita lakukan dengan negara lain,” ujar dia.

Pada bulan April, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir atas semua kebijakan dalam dan luar negeri, telah menyetujui kerja sama ekonomi dengan Amerika Serikat.

Sementara itu, rekaman audio yang bocor mengungkap kembali pembantaian tahanan politik tahun 1988.

Rekaman audio yang bocor tentang eksekusi tahanan politik Iran tahun 1988 sekali lagi menarik perhatian publik terhadap pembantaian tersebut, karena keluarga korban meminta otoritas internasional menyelidiki kasus tersebut.

Read Entire Article
Prestasi | | | |