loading...
Kesadaran terhadap keselamatan berkendara semakin tinggi, seiring banyaknya opsi aksesori berkendara yang trendy dan safety. Foto: Sindonews
JAKARTA - Dua sisi mata uang yang kontras tersaji di jalanan Indonesia. Di satu sisi, ada angka yang merisaukan: 3,69 juta unit motor baru memadati aspal hanya dalam tujuh bulan pertama tahun 2025.
Angka ini diiringi oleh data kelam dari Korlantas Polri, di mana 110.731 kecelakaan sepeda motor terjadi dalam periode yang hampir bersamaan.
Namun di sisi lain, kesadaran akan keselamatan berkendara yang selama ini seolah terabaikan, kini mulai tumbuh subur di kalangan pengendara motor, terutama generasi baru. Mereka mulai menanggalkan kaos oblong dan beralih mengenakan "baju zirah" modern: perlengkapan berkendara yang layak.
Dari Kaos Oblong ke Jaket Berprotektor
Perubahan budaya ini dirasakan langsung oleh para pelaku industri. Arief R.B, Sales & Distribution Manager dari Prime Gears, menjadi saksi mata dari tren positif ini. Ia melihat pergeseran mental yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
"Sekarang, dari 2020-an ke sini lah ya, rider sudah mulai melek safety gear. Jadi sudah mulai pakai," ujar Arief dengan antusias. "Ya entah mau yang lokal atau premium, paling nggak mereka tuh sudah aware sama jaket yang emang benar buat riding."
"Jaket yang benar," menurut Arief, bukanlah sekadar jaket kain biasa. Ini adalah jaket khusus yang telah dilengkapi dengan protektor di titik-titik vital seperti siku, pundak, punggung, dan dada. Fungsinya jelas, untuk meminimalisir cedera fatal saat terjadi benturan.