loading...
Peluncur rudal jarak menengah Typhon buatan Amerika Serikat (AS). Foto/defence security asia
BERLIN - Jerman ingin membeli peluncur rudal jarak menengah Typhon dari Amerika Serikat (AS) di tengah ketegangan dengan Rusia terkait Ukraina. Rencana itu diungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman Boris Pistorius.
Pengerahan Typhon seharusnya dilarang berdasarkan Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) 1987 yang kini telah berakhir.
Pistorius mengonfirmasi pada hari Senin (14/7/2025) bahwa Berlin telah mengirimkan permintaan resmi kepada Washington untuk membeli sistem Typhon, yang dapat menembakkan rudal jelajah Tomahawk dan rudal multiguna SM-6.
Typhon memiliki jangkauan operasional sekitar 2.000 km dan dapat mencapai target jauh melampaui Moskow jika ditembakkan dari wilayah Jerman.
“Sistem ini akan mengisi kesenjangan kemampuan hingga negara-negara Eropa memproduksi rudal jarak jauh mereka sendiri, yang dapat memakan waktu antara tujuh hingga sepuluh tahun,” ungkap Pistorius.