Fimela.com, Jakarta Kamar mandi adalah area rumah yang paling rentan lembab, sehingga jamur sering kali mudah tumbuh di lantai maupun dindingnya. Selain membuat ruangan terlihat kotor, jamur juga bisa menimbulkan bau tidak sedap dan berisiko mengganggu kesehatan. Mengetahui penyebabnya bisa membantu kita mencegah masalah ini sejak awal.
Dilansir dari Real Simple (18/9), ada beberapa faktor umum yang memicu pertumbuhan jamur di kamar mandi:
1. Kurangnya Ventilasi
Tidak menggunakan exhaust fan atau membiarkan udara lembab terperangkap bisa memicu pertumbuhan jamur. Jika kipas tidak cukup efektif, cobalah membuka jendela atau pintu setelah mandi agar udara lebih cepat berganti.
2. Kebocoran Air
Penyebabnya tidak hanya keran yang menetes. Pipa di balik dinding atau bawah wastafel yang bocor juga bisa menimbulkan kelembaban tanpa disadari dan akhirnya memicu jamur.
3. Kebiasaan Membersihkan yang Buruk
Jarang membersihkan kamar mandi, tidak mencuci tirai atau keset mandi, hingga memakai produk pembersih yang justru merusak permukaan bisa menjadi pemicu utama jamur. Sisa sabun yang menempel pun bisa menjadi makanan bagi pertumbuhan mikroba.
4. Masalah Nat dan Keramik
Nat yang retak, tidak tertutup rapat, atau keramik yang tidak terpasang dengan baik bisa menahan air dan kotoran, sehingga menjadi sarang jamur.
5. Membiarkan Permukaan Tetap Basah
Kebiasaan meninggalkan handuk lembab di lantai, tidak mengeringkan lantai atau dinding setelah mandi, membuat jamur lebih mudah tumbuh. Menggunakan alat seperti squeegee setelah mandi bisa membantu mengurangi risiko.
Jamur di kamar mandi memang sering dianggap hal sepele, padahal bisa merugikan kenyamanan dan kesehatan penghuni rumah. Dengan menjaga kebersihan, memperbaiki kebocoran, dan memperhatikan ventilasi, kamar mandi bisa tetap kering, bersih, dan bebas dari jamur.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.