Kenapa Selandia Baru Menghapus Bahasa Maori dari Buku Pelajaran Anak Sekolahnya?

4 weeks ago 13

loading...

Buku anak dengan bahasa Maori di Selandia Baru. Foto/unravellingmag.com

WELLINGTON - Selandia Baru, atau Aotearoa dalam bahasa Māori, dikenal dunia sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai biculturalism, yakni penghargaan setara terhadap budaya dan bahasa asli Māori serta budaya kolonial Inggris. Selama beberapa dekade terakhir, te reo Māori (bahasa Māori) tidak hanya diajarkan di sekolah-sekolah, tetapi juga diintegrasikan ke dalam kehidupan publik: papan nama jalan, salam resmi, hingga media massa.

Namun, pada tahun 2025, keputusan mengejutkan datang dari Kementerian Pendidikan yang memutuskan menghapus kata-kata Māori dari buku bacaan awal untuk anak-anak sekolah dasar dalam program literasi “Ready to Read Phonics Plus”, kecuali jika kata tersebut merupakan nama tokoh atau konteks cerita yang sangat spesifik.

Kebijakan ini menuai kontroversi besar, dengan pemerintah beralasan tujuan utamanya adalah meningkatkan keterampilan membaca bahasa Inggris anak-anak melalui pendekatan fonetik terstruktur (structured literacy), sedangkan pihak Māori, para pendidik, dan aktivis bahasa menilainya sebagai langkah mundur yang berbahaya terhadap upaya revitalisasi bahasa asli.

Alasan Pemerintah Menghapus Bahasa Māori


1. Fokus pada Literasi Bahasa Inggris

Argumen utama pemerintah adalah anak-anak harus terlebih dahulu memiliki dasar fonetik yang kuat dalam bahasa Inggris sebelum diperkenalkan dengan sistem bahasa lain.

Pendekatan baru “structured literacy” mengutamakan penguasaan huruf, bunyi, dan ejaan bahasa Inggris.

Dengan memasukkan kata-kata Māori yang memiliki pola fonetik berbeda, anak-anak dianggap bisa mengalami kebingungan, misalnya pada huruf vokal yang memiliki bunyi berbeda dalam bahasa Inggris dan Māori.

Read Entire Article
Prestasi | | | |