Ketika Otak Kedua Itu Bernama Gemini: Menguak Cara Baru Produktivitas di Layar 8 Inci

1 week ago 22

loading...

Kolaborasi layar lipat Galaxy Z Fold7 dan kecerdasan Gemini Live menghadirkan pengalaman otak kedua yang mengubah cara penggunanya bekerja dan berkreasi menjadi lebih intuitif. Foto: Samsung Indonesia

JAKARTA - Di era di mana batas antara dunia fisik dan digital kian lebur, smartphone tak lagi sekadar alat komunikasi. Ia bermetamorfosis menjadi ekstensi pikiran, sebuah "otak kedua" yang siap diajak berdialog.

Narasi inilah yang dibawa pabrikan smartphone di 2025. Termasuk, Samsung dengan Galaxy Z Fold7. Yakni, perangkat yang tak hanya menawarkan fleksibilitas layar, tetapi juga sintesis kecerdasan buatan (AI) yang kental melalui integrasi Gemini Live.

Bukan sekadar jargon, kehadiran AI kini mengubah lanskap produktivitas. Riset Kantar mengungkapkan fakta menarik: 59 persen masyarakat Indonesia telah menjajal teknologi AI.

Bahkan, di ekosistem Samsung sendiri, 9 dari 10 pengguna telah mengadopsi Galaxy AI dan Google Gemini dalam rutinitas harian mereka. Angka ini menjadi sinyal bahwa kita telah memasuki babak baru interaksi manusia dan mesin.

Dialektika Digital di Saku Celana: Menguji Kecerdasan Galaxy Z Fold7

 Menguak Cara Baru Produktivitas di Layar 8 Inci

Pusat dari pengalaman ini terletak pada layar utama Galaxy Z Fold7 yang membentang seluas 8,0 inci dengan rasio layar-ke-bodi mencapai 90 persen. Di atas kanvas digital inilah, proses kreatif dan produktif menemukan ruang napasnya.

Ditenagai oleh chipset gahar Snapdragon 8 Elite for Galaxy, fitur Multi Window bukan lagi sekadar membagi layar, melainkan sebuah orkestrasi tugas.

Pengguna dapat menjalankan hingga tiga aplikasi sekaligus—menonton video, mencatat poin penting, dan membalas surel—tanpa jeda atau lag.

Read Entire Article
Prestasi | | | |