loading...
Bencana alam banjir bandang dan longsor yang menerjang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh menyisakan kisah dramatis perjuangan hidup seorang pelajar SMA bernama Asraf. Foto/iNews TV/Jamal Pangwa
BENCANA alam banjir bandang dan longsor yang menerjang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh tak hanya merobohkan rumah dan menyapu harta benda. Bencana ini juga meninggalkan trauma mendalam bagi para korban.
Di antara mereka, tersimpan kisah dramatis perjuangan hidup seorang pelajar SMA bernama Asraf. Di Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Meureudu, puing-puing rumah yang berserakan menjadi saksi bisu keganasan banjir bandang dan longsor.
Baca juga: Belajar dari Bencana Sumatera, Prabowo Minta Kepala Daerah Siapkan Lumbung Desa
Dinding rumah runtuh, kayu-kayu besar berserakan, lumpur menutup hampir seluruh sudut permukiman. Dari reruntuhan itulah, Asraf dan keluarganya nyaris kehilangan nyawa.
Hari pertama banjir, Asraf dan keluarganya masih sempat berkemas. Mereka berharap air segera surut seperti banjir-banjir sebelumnya. Namun harapan itu pupus di hari kedua. Air yang awalnya menggenang perlahan berubah menjadi arus deras. Banjir bandang datang tanpa ampun.














































