loading...
Ini kisah inspiratif dari Baida Rani, guru madrasah asal Aek Nabara Labuhan Batu. Foto/Kemenag.
JAKARTA - Ini kisah inspiratif dari Baida Rani, guru madrasah asal Aek Nabara Labuhan Batu. Baida Rani sebelumnya mengajar di SMA dan SMK Swasta Tanjung Morawa.
Pada 2024, dia lulus CPNS dan ditempatkan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Humbang Hasundutan, daerah terpencil di desa Parmonangan Kecamatan Pakkat.
Guru kelahiran 1995 ini memiliki hobi membaca dan terinspirasi dengan dr. Aisah Dahlan, seorang dokter yang menginspirasi banyak orang dengan berbagai tips psikologi dan neuparenting.
Baca juga: 10 SMA Swasta Paling Berprestasi di Indonesia, Pesantren dari Sragen Ini Juaranya
Perjuangan Rani dimulai sejak dirinya lulus seleksi CPNS pada tahun 2024. Ia awalnya tidak menyangka akan ditempatkan di madrasah daerah pedalaman yang hanya bisa dijangkau dengan sepeda motor trail atau berjalan kaki puluhan menit.
Akses jalan yang rusak parah, jaringan telekomunikasi yang nyaris tak ada, dan keterbatasan fasilitas sekolah bukanlah halangan baginya. Justru itu menjadi cambuk untuk terus belajar, bertahan, dan memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak di pelosok negeri.
Baca juga: Tahun Ajaran Baru 2025, Kemendikdasmen Tegaskan Kurikulum Merdeka dan K13 Tetap Berlaku