loading...
Awalnya, Andreas mengenal Jakmall sebagai pelanggan. Sampai akhirnya ia tahu bahwa siapa pun bisa jadi Mitra dan berjualan tanpa perlu stok barang. Foto/Dok. SindoNews
JAKARTA - Selama 13 tahun, Andreas bekerja di industri oil & gas. Hidupnya teratur, gaji tetap, dan rutinitas yang nyaris sama setiap hari. Tapi di balik stabilitas itu, ada keinginan lama yang belum juga terwujud: punya usaha sendiri.
“Saya pengen punya bisnis, tapi yang risikonya kecil dan bisa saya pelajari pelan-pelan,” kenang Andreas, pria asal Makassar yang merantau ke Jakarta sejak muda. Baca juga: Belajar Usaha, Jakmall Tawarkan Mulai Bisnis Online dengan Sistem Otomatis
Awalnya, ia mengenal Jakmall sebagai pelanggan. Ia sering belanja kebutuhan pribadi lewat platform itu, sampai akhirnya tahu bahwa siapa pun bisa jadi Mitra dan berjualan tanpa perlu stok barang. “Saya pikir, menarik juga. Modalnya kecil, sistemnya udah siap, tinggal dijalankan,” katanya dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Mitra Jakmall.
Andreas pun mulai mencoba. Ia mempelajari cara kerja dropship otomatis di Jakmall, dari menghubungkan katalog ke marketplace hingga mengelola pesanan. Berbekal laptop dan koneksi internet, ia berjualan produk rumah tangga dan perlengkapan elektronik. “Awal-awal memang nggak langsung besar. Tapi yang bikin semangat, setiap hari selalu ada order masuk,” ujarnya.
Pelan-pelan, hasilnya mulai terlihat. Omzetnya terus tumbuh, hingga pada satu titik, penghasilannya dari berjualan online mencapai tiga kali lipat dari gajinya di kantor lama. Saat itu, Andreas tahu waktunya tiba untuk mengambil langkah besar: resign. “Keputusan itu nggak gampang, tapi saya yakin. Kalau saya bisa hasilin segitu sambil kerja, apalagi kalau saya fokus,” ungkapnya.














































