Komdigi Pertaruhkan Janji Koneksi di 2.500 Desa, Realita atau Utopia 2026?

1 day ago 11

loading...

Komdigi memberikan target besar untuk menghubungkan 2.500 desa. Foto: Sindonews/Gemini

JAKARTA - Di tengah hingar-bingar kota metropolitan yang tak pernah tidur oleh notifikasi gawai dan laju data berkecepatan tinggi, ribuan desa di pelosok Nusantara masih terlelap dalam "kesunyian digital". Desa-desai itu seolah terasing dari denyut nadi informasi global.

Ironi inilah yang kini diletakkan di atas meja Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebagai sebuah pertaruhan besar: meruntuhkan tembok blankspot yang selama ini memisahkan nasib warga kota dengan saudara mereka di tepian negeri.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di bawah komando Menteri Meutya Hafid, kini memasang target ambisius untuk menyalakan sinyal di 2.500 desa yang masih gelap internet pada 2026.

Angka 2.500 bukanlah sekadar statistik administratif. Ia merepresentasikan ribuan komunitas yang selama ini tertinggal dalam akses pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi.

Target ini dicanangkan sebagai bagian vital dari percepatan pembangunan Indonesia Digital, visi yang kerap terdengar megah di podium pidato namun sering kali tersandung kerikil tajam di lapangan.

Infrastruktur: Antara Beton dan Sinyal

Menteri Komdigi, Meutya Hafid, menegaskan bahwa pemerataan konektivitas adalah harga mati yang harus dibayar pemerintah. Menurutnya, ketimpangan akses bukan lagi sekadar isu teknis, melainkan masalah keadilan sosial.

Read Entire Article
Prestasi | | | |