loading...
Penanganan bencana Sumatera saat ini melibatkan banyak unsur, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, TNI-Polri, relawan, hingga berbagai organisasi kemanusiaan. Foto: Dok Sindonews
JAKARTA - Penanganan bencana Sumatera saat ini melibatkan banyak unsur, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, TNI-Polri, relawan, hingga berbagai organisasi kemanusiaan. Begitu juga dengan influencer maupun tokoh publik memiliki tanggung jawab moral dalam menyampaikan informasi yang memperkuat solidaritas.
“Datang ke lokasi membawa bantuan itu baik. Tapi, ketika narasi yang dibangun justru memecah belah, maka nilai kemanusiaan itu sendiri menjadi ternodai,” ujar Founder Rumah Aktivis Sejahtera Sumatera Barat Rifky Fernanda Sikumbang, Minggu (7/12/2025).
Baca juga: Kunjungi Pengungsian, Prabowo Makan Bareng Pengungsi Korban Bencana
Mantan Ketua Umum HMI Kota Padang ini menuturkan kritik terhadap negara sah dalam demokrasi, namun harus disampaikan secara konstruktif, berbasis data, dan tidak mempolitisasi penderitaan korban bencana.
“Korban bencana itu bukan panggung popularitas. Ini soal nyawa, trauma, dan masa depan para penyintas. Jangan jadikan duka rakyat sebagai bahan konten,” katanya.

Founder Rumah Aktivis Sejahtera Sumatera Barat Rifky Fernanda Sikumbang. Foto: Ist
Dia mengajak seluruh elemen bangsa menahan diri, menjaga etika dalam berkomunikasi di ruang publik, serta menjadikan penguatan solidaritas nasional sebagai pesan utama di tengah situasi darurat kemanusiaan.
“Saat luka masyarakat masih terbuka, yang mereka butuhkan adalah empati, kehadiran nyata, dan kerja bersama. Bukan perdebatan yang menguras energi dan memecah perhatian publik,” ucap Rifky.
(jon)














































