loading...
Laos resmi menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dengan BRICS. FOTO/iStock
JAKARTA - Perdana Menteri Laos, Sonexay Siphandone, menyatakan secara resmi ketertarikan negaranya untuk bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS. Hal itu disampaikan saat menghadiri dialog bisnis Rusia-Laos dalam rangkaian Eastern Economic Forum (EEF) di Vladivostok, Jumat (6/9).
"Kami tertarik menjadi anggota BRICS. Saat ini, kami sedang mempelajari isu tersebut," ujar Siphandone dikutip dari Watcher Guru, Sabtu (6/9).
Baca Juga: BRICS Gelontorkan Investasi Rp33 Triliun di Malaysia, Serap 6.000 Tenaga Kerja
Ia menekankan bahwa keanggotaan BRICS dinilai sejalan dengan kepentingan nasional Laos.
Menurut dia, BRICS semakin berperan penting dalam membangun kemandirian negara-negara di kawasan Global South.
Salah satu bentuknya adalah upaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan internasional. "Sebelumnya hal ini terasa mustahil, tetapi berkat aliansi BRICS, kini mulai terwujud," ujarnya.
Laos, yang berada di kawasan Asia Tenggara dan berbatasan dengan Kamboja, Vietnam, serta Thailand, melihat peluang besar untuk memperkuat posisi ekonomi melalui BRICS. Siphandone menyampaikan pernyataan itu setelah bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di sela EEF.
"Saya berterima kasih atas undangan untuk menghadiri Forum Ekonomi Timur yang ke-10 ini. Suatu kehormatan besar bagi saya kembali mengunjungi Rusia setelah hampir 38 tahun," tutur Siphandone.