loading...
Malaysia akan mempertahankan larangan ekspor logam tanah jarang mentah untuk melindungi sumber daya domestiknya, meskipun telah menandatangani kesepakatan mineral kritis dengan AS. Foto/Dok
JAKARTA - Malaysia akan mempertahankan larangan ekspor logam tanah jarang mentah untuk melindungi sumber daya domestiknya, meskipun telah menandatangani kesepakatan mineral kritis dengan Amerika Serikat (AS). Hal ini ditegaskan oleh Menteri Perdagangan beberapa waktu lalu.
Menteri Tengku Zafrul Aziz menepis tuduhan bahwa Malaysia akan membuka izin ekspor mineral kritis dan logam tanah jarang ke Amerika Serikat demi mengejar keuntungan instan atau tujuan strategis.
"Kami tidak lagi ingin menjadi negara yang hanya menambang dan mengirim bahan mentah murah seperti di masa lalu," kata Tengku Zafrul.
Baca Juga: China Masih Penguasa Mineral Langka Tanah Jarang, Barat Tertinggal Satu Dekade
Ia juga menekankan, bahwa Malaysia akan mendorong investasi asing dan berbagi teknologi untuk penambangan dan pengolahan logam tanah jarang mentah. "Kebijakan kami bukan untuk mencegah perdagangan selamanya," katanya.
"Kebijakan kami adalah untuk mencegah ekspor bahan mentah murah yang belum diolah agar nilai tambahnya tetap berada di Malaysia," bebernya.














































