Mengenal Hyper-Independence: Saat Trauma Membentuk Cara Kita Mandiri Berlebihan

1 month ago 16

Fimela.com, Jakarta Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar istilah hyper-independence. Namun, apa sebenarnya artinya, dan bagaimana hal ini bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang konsep hyper-independence, mengapa hal ini sering dikaitkan dengan trauma, dan bagaimana cara menghadapi kebiasaan ini agar tetap sehat secara emosional.

Hyper-independence adalah sikap yang terlalu mengutamakan kemandirian hingga menolak bantuan orang lain, bahkan dalam situasi di mana dukungan tersebut sangat dibutuhkan. Menurut artikel dari MentalHealth.com, sikap ini sering kali muncul sebagai respons terhadap trauma masa lalu, terutama jika seseorang pernah mengalami pengkhianatan, kehilangan kepercayaan, atau situasi di mana mereka merasa harus bergantung pada diri sendiri untuk bertahan hidup.

Dalam keadaan ini, kemandirian dianggap sebagai satu-satunya cara untuk melindungi diri. Orang dengan hyper-independence cenderung menghindari hubungan yang terlalu dekat karena takut disakiti atau dikecewakan. Hal ini bukan berarti mereka tidak peduli pada orang lain, tetapi lebih pada ketakutan mendalam untuk terlihat rentan di depan orang lain.

Namun, perilaku ini bisa berdampak negatif. Manhattan Mental Health Counseling menjelaskan bahwa orang dengan hyper-independence cenderung merasa kesepian karena terus-menerus menjaga jarak dari orang-orang di sekitar mereka. Dalam jangka panjang, ini bisa menghambat kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat.

Mengapa Trauma Memicu Hyper-Independence?

Trauma, terutama yang terjadi di masa kecil atau masa lalu, menjadi salah satu penyebab utama munculnya hyper-independence. MentalHealth.com menyebutkan bahwa pengalaman seperti kehilangan orang tua, pengabaian emosional, atau hubungan yang merugikan bisa meninggalkan luka yang dalam. Trauma ini mengajarkan seseorang bahwa bergantung pada orang lain adalah hal yang berbahaya.

Sebagai contoh, seseorang yang pernah dikhianati dalam hubungan asmara atau persahabatan mungkin mengembangkan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat dipercaya. Untuk melindungi diri, mereka akhirnya memilih untuk "berdiri sendiri," meskipun itu berarti menanggung semuanya sendiri.

Namun, menurut Manhattan Mental Health Counseling, hyper-independence bukan solusi ideal. Sikap ini justru dapat memperburuk rasa tidak aman dan ketidakpercayaan pada orang lain. Seiring waktu, orang dengan pola pikir ini sering merasa terbebani karena harus menangani semua hal sendirian, tanpa dukungan emosional yang sebenarnya mereka butuhkan.

Bagaimana Mengelola Hyper-Independence dengan Sehat?

Menghadapi hyper-independence bukan berarti kamu harus menghilangkan kemandirian sepenuhnya. Sebaliknya, ini tentang menemukan keseimbangan antara menjadi mandiri dan menerima bantuan dari orang lain. Langkah pertama adalah mengenali pola ini dalam diri sendiri. Jika kamu merasa sulit meminta bantuan atau selalu merasa harus "kuat," itu bisa menjadi tanda bahwa kamu memiliki kecenderungan hyper-independence.

Selain itu, penting untuk mulai membuka diri pada hubungan yang mendukung. MentalHealth.com menyarankan untuk memulai dari hal kecil, seperti berbagi cerita dengan teman dekat atau keluarga yang kamu percayai. Ketika kamu mulai melihat bahwa menerima dukungan tidak berarti lemah, akan lebih mudah untuk membangun koneksi yang lebih dalam.

Terakhir, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Manhattan Mental Health Counseling menekankan pentingnya terapi dalam mengatasi trauma yang mendasari hyper-independence. Dengan bantuan terapis, kamu bisa belajar memahami penyebab sikap ini dan mengembangkan cara baru untuk menghadapi rasa takut atau luka emosional.

Dengan mengenali, memahami, dan menghadapi hyper-independence, kamu bisa membangun hubungan yang lebih sehat tanpa kehilangan jati diri sebagai individu yang mandiri. Ingat, menerima dukungan dari orang lain adalah bentuk kekuatan, bukan kelemahan.

Penulis: Azura Puan Khalisa

#Unlocking the Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Prestasi | | | |