loading...
Bertepatan dengan peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) menggelar Stakeholders Meeting bertajuk The 2030 Nature Imperative: Business at the Speed of Sustainability. Foto/Dok
JAKARTA - Bertepatan dengan peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) menggelar Stakeholders Meeting bertajuk “The 2030 Nature Imperative: Business at the Speed of Sustainability” di Gedung Sasono Adiguno, TMII, Jakarta. Acara ini menjadi bagian dari side event “Gelar Komitmen dan Aksi Bersama Keberlanjutan Keanekaragaman Hayati Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Pertemuan ini menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi antara sektor bisnis , investor, dan pemerintah dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Hadir dalam pertemuan ini perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup, Bappenas, Business for Nature (BfN), Asia Investor Group on Climate Change (AIGCC), serta perwakilan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Baca Juga: Pembangunan Berkelanjutan: Mengharmoniskan Ekonomi dan Lingkungan
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati sekaligus National Focal Point untuk Convention on Biological Diversity, Inge Retnowati dalam acara ini menekankan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan alam.
“Kami mengapresiasi IBCSD serta mitra- mitranya yang telah menyelenggarakan acara ini. Kami telah menggali banyak masukan dan harapannya ke depan semakin banyak kolaborasi untuk pengembangan implementasi bisnis berbasis keanekaragaman hayati, seperti bioprospeksi dan ekoturisme. Platform yang diinisiasi IBCSD dapat mempromosikan nilai-nilai keanekaragaman hayati yang perlu dijaga,” sebut Inge.