loading...
Kemudian kerugian negara akibat kemacetan lalu lintas bisa mencapai Rp71 triliun per tahun dan masih tingginya biaya transportasi di Indonesia menggerus hingga 30-40% pendapatan masyarakat. Foto/Dok Aldhi Chandra Setiawan
JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Aan Suhanan mengatakan, saat ini sektor transportasi mengambil sekitar 90% subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mencapai sekitar Rp300 triliun per tahun. Kemudian kerugian negara akibat kemacetan lalu lintas juga bisa mencapai Rp71 triliun per tahun.
Ia mengatakan, pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan di Indonesia (Mass Transit Project) yang kini tengah berlangsung diharapkan dapat selesai tepat waktu. Project ini ditargetkan mampu meningkatkan cakupan layanan sistem transportasi perkotaan dan menekan kerugian negara di sektor transportasi.
Project yang pendanaannya didukung World Bank dan AFD ini sudah berlangsung sejak tahun 2022 hingga nanti pertengahan tahun 2027. Project sebesar 3,7 triliun ini lanjutnya, dihadirkan dengan latar belakang yang kuat yakni masih tingginya biaya transportasi di Indonesia yang menggerus hingga 30-40% pendapatan masyarakat.
Baca Juga: Dirlantas Polda Metro Sebut Pertumbuhan Kendaraan di Jakarta Capai 850.900 Dalam Setahun
"Tingginya biaya transportasi itu salah satunya dikarenakan belum terintegrasinya sistem transportasi kita. Maka, dengan adanya angkutan umum yang memadai dan terjangkau diharapkan bisa mengurangi biaya transportasi," ujarnya dalam keterangan resminya.