Netanyahu Ketakutan, Israel Harus Bersiap Hadapi Isolasi dan Sanksi

2 hours ago 3

loading...

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/anadolu

TEL AVIV - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan Israel harus merombak perekonomiannya agar mampu menghadapi sanksi dan boikot yang meluas. Pernyataan itu muncul pada hari Minggu (14/9/2025) di tengah serangan militer Israel untuk mencaplok Kota Gaza.

Berbicara pada konferensi umum akuntan tahunan Kementerian Keuangan di Yerusalem, Netanyahu mengatakan meningkatnya tekanan internasional atas perang Gaza mendorong negara penjajah itu menuju kemandirian ekonomi.

“Kita harus semakin beradaptasi dengan perekonomian yang bersifat autarki,” ujarnya. “Saya percaya pada pasar bebas, saya bekerja untuk membawa Israel ke revolusi pasar bebas. Namun, kita mungkin akan berada dalam situasi di mana industri pertahanan kita terhambat.”

Aktivis pro-Palestina telah menekan perusahaan-perusahaan asing untuk memutuskan hubungan dengan Israel.

Pekan lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyerukan agar perjanjian perdagangan bebas Uni Eropa dengan Israel ditangguhkan, dengan alasan krisis kemanusiaan di Gaza, di mana hampir 65.000 orang telah tewas sejak 2023.

Read Entire Article
Prestasi | | | |