Pakistan Jual Jet Tempur Buatan China ke Pasukan Khalifa Haftar di Libya Senilai Rp77 Triliun

3 hours ago 3

loading...

Jet tempur JF-17 buatan China dan Pakistan. Foto/anadolu

ISLAMABAD - Pakistan menyetujui kesepakatan senilai USD4,6 miliar (Rp77 triliun) untuk menjual peralatan militer, termasuk pesawat tempur yang dibangun bersama dengan China, kepada Tentara Nasional Libya pimpinan Jenderal Khalifa Haftar. Kabar itu menurut laporan Reuters.

Kesepakatan ini dapat secara signifikan mengubah keseimbangan kekuatan militer di negara Afrika Utara yang kaya minyak tersebut, di mana Haftar memerintah bagian timur dan pemerintah yang diakui PBB yang dipimpin Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibeh di Tripoli mengendalikan bagian barat.

"Tolong perkuat angkatan bersenjata Anda semaksimal mungkin karena angkatan bersenjata menjamin keberadaan negara," ungkap Kepala Militer Pakistan, Marsekal Lapangan Asim Munir, dalam kunjungan ke Benghazi pekan lalu, di mana ia bertemu dengan putra Haftar, Saddam.

Reuters melaporkan kesepakatan senjata tersebut diselesaikan dalam pertemuan itu.

"Libya adalah negeri para singa," ujar Munir dalam klip video pidatonya kepada para perwira Tentara Nasional Libya, merujuk pada cendekiawan Islam Libya Omar al-Mukhtar, yang perjuangannya pada tahun 1920-1930-an melawan pendudukan Italia di Libya menjadi terkenal dalam film tahun 1981, Lion of the Desert, yang dibintangi Anthony Quinn.

Salinan kesepakatan senjata yang dilihat Reuters sebelum diselesaikan mengatakan LNA Haftar akan membeli 16 jet tempur JF-17, pesawat tempur multiperan yang dikembangkan bersama oleh Pakistan dan China, bersama dengan 12 pesawat latih Super Mushak, yang digunakan untuk pelatihan pilot dasar.

Salah satu pejabat Pakistan yang berbicara dengan Reuters mengatakan perjanjian itu akan berlangsung selama dua setengah tahun, termasuk peralatan darat, laut, dan udara.

Dua pejabat Pakistan mengatakan kesepakatan itu bisa mencapai hingga USD4,6 miliar - kesepakatan terbesar Pakistan dalam sejarah.

Baik pemerintah Tripoli maupun pasukan Haftar tidak memiliki angkatan udara yang substansial.

Read Entire Article
Prestasi | | | |