loading...
Kepala BPKH Fadlul Imansyah dalam acara The 7th International Hajj Fund Forum. Foto/istimewa
JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji ( BPKH ) menegaskan komitmennya membangun ekosistem haji dan umrah yang berkelanjutan secara spiritual dan ekonomi. Hal itu dibuktikan dengan kenaikan nilai manfaat dan perluasan investasi.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah dalam acara The 7th International Hajj Fund Forum, yang menjadi bagian dari gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 di JIEexpo Convention Center, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025
Dalam paparannya berjudul “Pengelolaan Dana Strategis untuk Kesejahteraan Jamaah dan Dampak Ekonomi,” Fadlul menjelaskan bahwa pengelolaan dana haji bukan hanya soal teknis keuangan, melainkan menyangkut mandat besar yang menyentuh kehidupan jutaan umat.
Baca juga: Hadiri ISEF 2025, BPKH Gelar Forum Pengelolaan Keuangan Haji Internasional
“Bagi Indonesia, pengelolaan Dana Haji bukan sekadar tugas finansial. Ini adalah amanah suci yang berdampak besar terhadap perekonomian nasional,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).
Fadlul memaparkan skala operasional haji Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, dengan kuota jemaah mencapai 221.000 orang. Kondisi ini menjadikan dana haji Indonesia sebagai salah satu yang terbesar secara global dan memerlukan perencanaan logistik yang kompleks. Lebih dari itu, peran BPKH telah memberikan kontribusi nyata pada sektor keuangan syariah global.
“Volume investasi kami berdampak langsung terhadap pengembangan instrumen keuangan syariah internasional. Kami berinvestasi strategis di Arab Saudi bukan hanya untuk imbal hasil, tapi untuk menjamin layanan terbaik bagi jamaah Indonesia,” jelasnya.