PM Malaysia Tak Setuju Sebagian Besar Rencana AS, tapi Prioritasnya Nyawa Warga Palestina

2 weeks ago 13

loading...

Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim. Foto/anadolu

KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pemerintahnya masih memiliki keraguan besar terhadap rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk Gaza. Keraguan itu muncul meskipun beberapa negara menyuarakan dukungan mereka menyusul pernyataan Hamas pada hari Jumat yang mengisyaratkan persetujuan Hamas terhadap elemen-elemen inti proposal tersebut.

"Rencana perdamaian yang diajukan Amerika Serikat tidaklah sempurna, dan kami bahkan tidak setuju dengan sebagian besarnya. Namun, prioritas kami saat ini adalah menyelamatkan nyawa rakyat Palestina," ujarnya pada hari Sabtu (4/10/2025).

"Dukungan negara-negara Arab dan Islam bukanlah tanda persetujuan terhadap semua yang diuraikan dalam rencana tersebut, tetapi sebuah langkah kolektif untuk menghentikan pertumpahan darah, menolak pengusiran, dan memberi rakyat Gaza kesempatan untuk kembali ke tanah air mereka," papar Anwar.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi memuji "kepemimpinan" Donald Trump atas upaya perdamaiannya di Gaza yang telah mencapai "kemajuan yang menentukan".

Dalam unggahan di media sosial, Modi menandai akun-akun X milik Presiden AS, dengan mengatakan, "Indikasi pembebasan sandera menandai langkah maju yang signifikan. India akan terus mendukung penuh semua upaya menuju perdamaian yang langgeng dan adil."

Read Entire Article
Prestasi | | | |