loading...
Pemandangan kehancuran di Shujaiyya, salah satu permukiman terbesar dan tertua di timur Kota Gaza, yang hampir hancur total setelah berbulan-bulan serangan Israel pada 3 Agustus 2025. Foto/Dawoud Abo Alkas/Anadolu Agency
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Selasa (5/8/2025) menegaskan kembali komitmennya untuk menerapkan solusi dua negara guna mengakhiri konflik antara Palestina dan Israel. Hal ini menyusul perundingan dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan PM Selandia Baru Christopher Luxon.
“Bersama Australia dan Selandia Baru, kami memiliki komitmen yang sama untuk mencapai pembebasan segera semua sandera yang ditawan Hamas, pengiriman bantuan kemanusiaan secara besar-besaran dan tanpa hambatan ke Jalur Gaza, serta implementasi solusi politik yang didasarkan pada dua negara, yang hidup berdampingan secara damai dan aman,” tulis Macron di halaman X.
Mereka menegaskan kembali bahwa mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan ini dalam persiapan Konferensi Solusi Dua Negara, yang akan diselenggarakan di New York selama Sidang Umum PBB pada bulan September.
Macron juga menyambut baik partisipasi mereka dalam deklarasi bersama 15 negara, yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan semua sandera yang ditawan Hamas, dan dorongan internasional baru untuk solusi dua negara.
Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina, hampir setengahnya perempuan dan anak-anak.














































