Rehabilitasi Mangrove Didorong Jadi Penggerak Ekonomi Masyarakat Pesisir

3 hours ago 5

loading...

Yayasan KEHATI dan BTN melaksanakan program penanaman mangrove di tiga kawasan pesisir Indonesia. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Rehabilitasi mangrove kian dipandang sebagai instrumen strategis yang tidak hanya memulihkan lingkungan pesisir, tetapi juga membuka peluang penguatan ekonomi masyarakat. Pendekatan tersebut tercermin dalam kolaborasi Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melalui program penanaman mangrove di tiga kawasan pesisir Indonesia.

Kegiatan yang merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BTN itu dilaksanakan di Kawasan Mangrove Lantebung, Kota Makassar, Desa Kaliwlingi, Kabupaten Brebes, serta pesisir Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Secara keseluruhan, sebanyak 7.500 bibit mangrove jenis Rhizophora ditanam di area seluas satu hektare, dengan distribusi merata di setiap lokasi.

Manajer Program Ekosistem Kelautan Yayasan KEHATI Toufik Alansar menegaskan bahwa rehabilitasi mangrove membutuhkan keterlibatan banyak pihak agar manfaatnya berkelanjutan. “Penanaman mangrove tidak cukup hanya berhenti pada aspek lingkungan, tetapi juga harus dibangun sebagai gerakan bersama yang memberi nilai tambah bagi masyarakat pesisir, termasuk melalui peran aktif dunia usaha,” ujar dia dalam pernyataannya, Rabu (31/12/2025).

Baca Juga: Peduli Lingkungan dan Cegah Abrasi, Ratusan Mangrove Ditanam di Muara Gembong

Ekosistem mangrove memiliki fungsi vital sebagai pelindung alami dari abrasi dan gelombang ekstrem, sekaligus menjadi habitat penting bagi berbagai biota laut. Lebih dari itu, keberadaan mangrove juga menopang aktivitas ekonomi masyarakat pesisir, mulai dari perikanan hingga ekowisata, sehingga pemulihannya berpotensi menciptakan dampak sosial yang lebih luas.

Read Entire Article
Prestasi | | | |