Saat Penjualan Mobil Baru Tidak Tumbuh, Pedagang Mobkas Justru Tawarkan Garansi 5 Tahun!

2 months ago 30

loading...

Mobil bekas tidak lagi jadi pilihan terpaksa, tapi pilihan cerdas di kondisi ekonomi seperti ini. Foto: Sindonews/Muhamad Fadli Ramadan

BSD - Ada anomali di jantung industri otomotif Indonesia. Di saat showroom mobil baru terasa sepi dengan penjualan yang anjlok 10,1%, arena jual beli mobil bekas justru sedang berpesta pora, tumbuh subur hingga 10% pada semester pertama 2025.

Fenomena ini adalah cerminan paling jujur dari realita ekonomi bangsa. Mimpi memiliki mobil baru kini semakin terasa seperti kemewahan yang tak terjangkau.

Namun, di tengah kelesuan ini, para pemain cerdas di pasar mobil bekas tidak hanya berpangku tangan; mereka melancarkan sebuah revolusi baru yang siap mengubah total persepsi publik tentang mobil "second".

'Penyakit' Pasar Mobil Baru

Mengapa pasar mobil baru begitu lesu darah? Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, memaparkan diagnosisnya dengan gamblang. Beban ekonomi yang berat memaksa konsumen kelas menengah—tulang punggung utama penjualan—untuk mencari alternatif.

“Kalau mau beli (mobil baru), ekonominya juga lagi berat. Mereka pilihannya jadi mobil bekas. Satu, mobil bekas kan nggak ada BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor),” ujar Kukuh di Jakarta, Senin (25/8).

Pernyataan ini menggarisbawahi dua "penyakit" utama: daya beli yang melemah dan harga mobil baru yang terasa semakin mahal akibat beban pajak.

Read Entire Article
Prestasi | | | |