loading...
Perusahaan penyuling minyak swasta terbesar di India, Reliance Industries dikabarkan telah melanjutkan pembelian minyak mentah Rusia setelah sebelumnya menghentikan pembelian untuk mematuhi sanksi AS. Foto/Dok
JAKARTA - Perusahaan penyuling minyak swasta terbesar di India , Reliance Industries dikabarkan telah melanjutkan pembelian minyak mentah Rusia setelah sebelumnya menghentikan pembelian untuk mematuhi sanksi AS . Sebelumnya pemerintah AS memberlakukan sanksi terhadap perusahaan minyak milik negara Rusia, Rosneft dan Lukoil, pada bulan Oktober, lalu.
AS menyebutkan sanksi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan pada sektor energi Rusia terkait perang Ukraina. Sanksi AS ini memberikan batas waktu bagi perusahaan global, termasuk penyuling minyal asal India hingga 21 November untuk menghentikan transaksi dengan dua perusahaan besar tersebut.
Baca Juga: Pelanggan Minyak dan Gas Rusia Ini Tetap Setia di Tengah Ancaman Sanksi Barat
Seperti dilansir Bloomberg, pihak-pihak yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa Reliance sedang mendapatkan minyak mentah dengan harga diskon dari pemasok yang tidak terkena sanksi. Perusahaan itu menyewa kapal tanker Aframax dari perusahaan Rusia RusExport dan mengirimkan barel-barel tersebut ke kilang mereka yang menghasilkan 660.000 barel per hari di Jamnagar, sebuah pabrik yang memasok bahan bakar ke pasar domestik India, kata sumber anonim tersebut.
Reliance, yang memiliki kesepakatan jangka panjang dengan Rosneft, mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan menghentikan pembelian untuk memastikan kepatuhan terhadap sanksi AS. Pihak perusahaan mengatakan, bahwa muatan terakhir seperti itu dimuat pada 12 November.
Seorang sumber perusahaan mengatakan kepada Reuters, bahwa pengiriman yang sedang berlangsung merupakan “transaksi yang sudah ada sebelumnya yang sedang diselesaikan dengan cara yang sesuai dengan sanksi.”
Seperti diketahui, India merupakan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, dan menjadi pasar utama bagi minyak mentah Rusia setelah meningkatnya konflik di Ukraina pada 2022. Data dari perusahaan analis Kpler menunjukkan Rusia telah menjadi pemasok minyak utama bagi negara Asia Selatan ini sejak saat itu, menyediakan lebih dari 36% dari impor minyak mentah India sepanjang tahun ini.














































