loading...
sebagian besar sandera Israel yang tewas disebabkan tembakan tentara Zionis. Foto/X
GAZA - Seorang mantan militer Israel Komandan Nitzan Alon mengatakan bahwa sebagian besar sandera tewas akibat tembakan tentara di Jalur Gaza utara. Andaikan waktu itu Israel tidak membabi buta, maka sandera Israel bisa saja selamat.
“Tembakan Israel menewaskan sebagian besar sandera (tawanan) di Jabalia karena kesalahan intelijen,” kata Nitzan Alon, mantan negosiator Israel, kepada harian Yedioth Ahronoth.
Alon mengatakan banyak sandera, yang tiba di Gaza dalam keadaan hidup, tewas dalam serangan Israel yang menargetkan bangunan tempat mereka ditahan.
Ia mengatakan bahwa tiga sandera Israel tewas dalam serangan Israel pada Desember 2023 karena “asumsi yang salah di lapangan,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
“Ketakutan yang disebabkan oleh serangan udara kami berulang kali disebutkan dalam kesaksian para sandera,” tambahnya.
Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, berulang kali menyiarkan klip video para tawanan Israel di mana mereka menyerukan kepada pemerintah Benjamin Netanyahu untuk menghentikan serangan yang membahayakan nyawa mereka, tetapi Tel Aviv mengabaikan seruan tersebut dan melanjutkan perang selama dua tahun.
Mengenai protes yang dilakukan oleh keluarga sandera Israel, Alon mengatakan bahwa “dampak protes tersebut terhadap negosiasi jauh lebih kecil daripada yang diklaim banyak pihak.”














































