Selamat Ginting: Penyerangan oleh Pekerja China Terhadap TNI Alarm Serius bagi Kedaulatan Negara

3 hours ago 4

loading...

Pengamat Politik dan Pertahanan Keamanan, Selamat Ginting menyoroti penyerangan oleh pekerja asing asal China terhadap prajurit TNI di Ketapang, Kalbar. Foto/Dok.SindoNews

JAKARTA - Pengamat Politik dan Pertahanan Keamanan dari Universitas Nasional (UNAS), Selamat Ginting menyoroti peristiwa penyerangan terhadap karyawan perusahaan dan lima prajurit TNI dari Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur)-6 Kodam Tanjungpura oleh sejumlah pekerja asing asal China. Dia menyatakan penyerangan yang berlangsung di Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Minggu 14 Desember 2025 itu tidak boleh diperlakukan sebagai insiden biasa.

Selamat Ginting menyatakan, peristiwa ini adalah alarm serius bagi kedaulatan negara dan sistem pengamanan nasional, terutama di wilayah yang kaya sumber daya alam 9SDA). Fakta bahwa para pekerja asing tersebut memiliki izin kerja yang telah berakhir, namun tetap berada dan bekerja di Indonesia, sudah merupakan pelanggaran hukum.

Baca juga: TNI Bersama Universitas Pertahanan Sebar Sistem Penjernihan Air ke Lokasi Bencana

"Pelanggaran itu menjadi jauh lebih serius ketika mereka melakukan kekerasan bersenjata terhadap warga sipil dan aparat negara. Negara mana pun di dunia tidak akan mentolerir tindakan seperti ini," kata Selamat Ginting dalam keterangannya, Jumat (19/12/2025).

Dia menyebut bahwa yang lebih memprihatinkan lagi, penyerangan dilakukan dengan senjata tajam, soft gun, dan benda keras. Sementara prajurit TNI yang berada di lokasi tidak membawa senjata dan justru harus menyelamatkan diri karena kalah jumlah.

Read Entire Article
Prestasi | | | |