loading...
Perusahaan seperti BYD, Chery, dan Great Wall Motor (GWM) kini melancarkan serangan besar-besaran untuk menaklukkan pasar Afrika. Foto: ist
JOHANNESBURG - Dinding pembatas yang semakin tinggi di Amerika Serikat dan Eropa telah memaksa para raksasa otomotif China untuk mencari medan pertempuran baru. Setelah strategi "banjir" mereka di Eropa dihadang tarif mencekik, kini pandangan mereka tertuju pada sebuah benua yang luas, penuh potensi, namun juga sarat tantangan: Afrika.
Ini bukan lagi sekadar ekspansi bisnis. Ini adalah sebuah pergeseran geopolitik dalam dunia otomotif.
Perusahaan seperti BYD, Chery, dan Great Wall Motor (GWM) kini melancarkan serangan besar-besaran untuk menaklukkan pasar Afrika, sebuah benua dengan lebih dari satu miliar penduduk yang selama ini seolah terlupakan oleh para pemain besar.
Senjata mereka? Harga yang agresif dan sebuah strategi cerdas untuk menggunakan mobil hybrid sebagai "kuda troya" sebelum benar-benar membanjiri pasar dengan mobil listrik murni.
Afrika: Gerbang Harapan Terakhir
Langkah ini adalah sebuah keharusan, bukan pilihan. Dengan Uni Eropa memberlakukan bea masuk yang tinggi dan Amerika Serikat memasang tarif 100%, keunggulan harga mobil China di pasar Barat seketika tumpul.
Di tengah tekanan ini, Afrika, dengan segala keterbatasannya, tiba-tiba terlihat seperti tanah harapan.