Soeharto Layak Dapat Gelar Pahlawan, Bangsa Besar Harus Berdamai dengan Masa Lalu

4 hours ago 8

loading...

Koordinator Nasional (Kornas) Kawan Indonesia, Darmawan mengatakan, Soeharto layak mendapat gelar pahlawan nasional. Foto/istimewa

JAKARTA - Pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menolak pemberian gelar pahlawan nasional untuk Presiden ke-2 RI HM Soeharto perlu disikapi dengan lebih arif dan berimbang.

Alasan penolakan yang berakar pada pengalaman pribadi keluarga Bung Karno memang bisa dipahami secara emosional, namun tidak seharusnya dijadikan dasar dalam menentukan keputusan kenegaraan.

“Luka masa lalu itu manusiawi, tapi bangsa besar harus mampu berdamai dengan sejarahnya sendiri. Kalau terus diseret ke ruang dendam, kita tidak akan pernah sembuh,” kata Koordinator Nasional (Kornas) Kawan Indonesia, Darmawan, Minggu (9/11/2025).

Baca juga: Megawati Terkenang Soekarno Ditolak Dimakamkan di TMP oleh Soeharto

Darmawan menilai, sikap yang terlalu personal justru berisiko menumbuhkan politik dendam dan menghambat semangat rekonsiliasi nasional yang kini sedang digalakkan Presiden Prabowo Subianto.

“Presiden Prabowo sudah memberi contoh nyata bagaimana merangkul semua pihak, bahkan yang dulu berseberangan. Inilah politik kebangsaan yang dewasa,” ujarnya.

Baca juga: BEM Unsuda Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional

Read Entire Article
Prestasi | | | |