Suhu Ekstrem di Surabaya Diprediksi Berlanjut, Ruang Publik Didorong Miliki Mitigasi Panas

2 hours ago 5

loading...

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, hadir bersama Konsul Jenderal Jepang Takonai Susumu dalam peresmian Balai Warga RW 04 Ketandan. Foto/Dok. SindoNews

SURABAYA - Kota Surabaya menjadi salah satu yang paling rentan terhadap dampak panas ekstrem dengan suhu harian yang kerap 34–36°C di musim kemarau. Panas ini terjadi akibat terjadinya kelembaban tinggi.

Menurut Profesor Riset Bidang Iklim dan Cuaca Ekstrem Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Prof. Erma Yulihastin, panas ekstrem di wilayah Surabaya berpotensi terus berlanjut. Hal tersebut merujuk pada hasil riset terkait kenaikan suhu maksimum di kawasan Surabaya Raya meliputi Surabaya, Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto, dan Bangkalan, yang diproyeksikan dapat mencapai kenaikan hingga ≥5°C dalam periode tertentu. Gelombang panas yang melanda Surabaya tidak hanya berdampak pada kondisi fisik masyarakat, tetapi juga pada aspek psikologis.

Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Marini menyebutkan, paparan suhu udara yang tinggi memiliki korelasi dengan meningkatnya tingkat stres, kelelahan emosional, hingga agresivitas, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas interaksi sosial masyarakat.

Menanggapi risiko panas ekstrem beserta dampaknya terhadap kenyamanan dan produktivitas warga, PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) memandang perlunya kehadiran ruang komunal yang lebih adaptif terhadap iklim.

Hal ini yang kemudian menjadi landasan DAIKIN dalam mendukung renovasi Balai Warga RW 04 Kampung Ketandan, Surabaya pada awal bulan Desember lalu, terutama di tengah keterbatasan fasilitas publik yang memiliki fitur mitigasi panas.

Renovasi balai warga ini merupakan hasil kolaborasi antara DAIKIN, Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Kyoto University Jepang, dan Operations for Habitat Studies (OHS) untuk menciptakan contoh ruang publik yang mampu memperkuat ketahanan warga terhadap cuaca panas ekstrem.

Read Entire Article
Prestasi | | | |