loading...
Tim gabungan membersihkan material lumpur yang terbawa saat terjadi banjir di RSUD Aceh Tamiang, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12/2025). Foto/Dok BNPB
ACEH - Hingga saat ini, Takengon masih terisolasi akibat banjir bandang dan longsor yang memutus akses darat utama. Distribusi logistik, bahan pangan, serta layanan kesehatan tersendat parah lantaran sejumlah ruas jalan tertimbun material, jembatan rusak, dan badan jalan ambles.
Menurut Koordinator Health Emergency Operation Center (HEOC) Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hilda Chandra, MKM, pembukaan jalur darat menjadi kunci agar suplai logistik kesehatan kembali berjalan normal. “Kita berharap pemerintah segera membuka akses utama maupun alternatif. Selama akses masih terputus, distribusi logistik kesehatan hanya mengandalkan udara,” ujar dr. Hilda, Rabu (10/12/2025).
Dia mengungkapkan bahwa Takengon masih termasuk wilayah yang terisolasi dari jalur darat. “Wilayah tengah Aceh seperti Bener Meriah, Gayo Lues, dan Takengon masih terisolasi, sehingga kebutuhan medis yang mendesak dikirim via udara,” ujarnya.
Baca juga: Wali Nanggroe: Pemulihan Kelistrikan Pascabencana Dilakukan Bertahap
Akan tetapi, dia menilai pengiriman lewat udara tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh karena kapasitas yang terbatas. Dampak keterisolasian mulai mengarah pada krisis pangan.
Sejumlah warga terpaksa menempuh perjalanan ekstrem untuk mendapatkan beras dan kebutuhan pokok. Salah satu warga Takengon Roni (43) mengaku bahwa keluarganya sempat tidak bisa memasak karena persediaan makanan habis.














































