loading...
Lepas L8 mengusung baterai bersertifikasi IPX9K yang tahan semprotan air tekanan tinggi dan kemampuan melibas banjir hingga 600 mm. Foto: Lepas Indonesia
JAKARTA - Stigma lama masih menghantui benak konsumen otomotif Indonesia: keraguan terhadap ketahanan kendaraan listrik atau New Energy Vehicle (NEV) dalam menghadapi genangan air.
Menjawab kecemasan pasar tersebut, merek Lepas, meluncurkan model L8 dengan pendekatan teknis yang agresif namun elegan, menjanjikan ketenangan di tengah badai melalui spesifikasi "amfibi" dan kekedapan kabin tingkat tinggi.
Lepas L8 hadir bukan sekadar sebagai alat transportasi, melainkan pernyataan bahwa mobilitas modern tidak boleh terhenti oleh cuaca. Kendaraan ini menawarkan antitesis dari kekacauan jalanan basah: ketangguhan sasis di luar dan kesunyian absolut di dalam.
Melibas Batas Psikologis Genangan

Salah satu hambatan terbesar adopsi kendaraan listrik di negara tropis adalah ketakutan akan korsleting saat banjir. Lepas L8 mematahkan batasan ini dengan spesifikasi yang melampaui rata-rata segmennya.
Berdasarkan data teknis resmi, kendaraan ini dirancang mampu melintasi genangan air hingga kedalaman 600 milimeter (mm). Angka ini memberikan margin keamanan yang signifikan bagi pengemudi saat harus membelah jalanan ibu kota yang tergenang pasca-hujan lebat.
Kepercayaan diri ini ditopang oleh struktur underbody yang diperkuat secara rigid. Namun, inti dari ketahanan tersebut terletak pada perlindungan baterai—komponen paling vital dan mahal dari sebuah NEV. LEPAS L8 telah mengantongi sertifikasi perlindungan IP68 dan IPX9K.














































