loading...
Hasil tes DNA menunjukkan diktator Nazi Jerman Adolf Hitler bukan keturunan Yahudi. Dia juga kemungkinan hidup dengan mikropenis dan memiliki satu testis. Foto/BBC
BERLIN - Hasil tes DNA menyatakan diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler, bukan keturunan Yahudi. Dia juga kemungkinan besar menderita kondisi genetik Sindrom Kallmann, yang menyebabkannya hidup dengan mikropenis dan memiliki satu testis.
Tes DNA itu dilakukan terhadap darah Hitler, menurut para peneliti dan pembuat film dokumenter baru "Hitler's DNA: Blueprint of a Dictator".
Dalam film dokumenter yang akan ditayangkan pada hari Sabtu besok, tim ilmuwan dan sejarawan internasional telah mengonfirmasi kecurigaan seputar perkembangan seksualnya.
Baca Juga: Nazi Keok dalam Perang Dunia II karena Hitler Tidur
"Analisis DNA membantah mitos ini dengan menunjukkan bahwa data kromosom Y cocok dengan DNA kerabat laki-laki Hitler. Jika dia memiliki keturunan Yahudi (melalui hubungan di luar), kecocokan itu tidak akan ada," kata perusahaan produksi film, Blink Films.
Meskipun lagu-lagu populer Perang Dunia II telah mengejek anatomi Hitler, hal itu kini telah terbukti, karena Sindrom Kallmann dapat bermanifestasi dalam bentuk testis yang tidak turun dan mikropenis.














































