Throwback Romance: Menikmati Nostalgia Cinta Masa Sekolah Lewat Film Rangga & Cinta

2 weeks ago 7

Fimela.com, Jakarta Ada kisah yang sangat berkesan dan tak bisa dilupakan meski waktu sudah jauh berjalan. Serta tersimpan diam-diam, lalu muncul kembali lewat lagu, dialog, atau tatapan yang terasa familiar. "Ada Apa Dengan Cinta" (AADC) adalah salah satu kisah itu. Lebih dari sekadar hiburan, film AADC jadi semacam arsip kenangan yang membuat kita kembali ke masa sekolah, yaitu masa di mana cinta terasa sederhana tapi bisa terasa sangat berarti. Kini, lewat film "Rangga & Cinta: The Rebirth of Ada Apa dengan Cinta?", nostalgia itu hadir lagi.

Nostalgia memang punya kekuatan istimewa, yang mengingatkan kita pada kepolosan yang jarang bisa kita temui lagi sekarang. Dalam film "Rangga dan Cinta", ada kisah tentang dinamika cinta remaja, sekaligus meghadirkan nuansa Throwback Romance.

Romansa Sekolah: Kenangan yang Membekas Lama

Throwback Romance tidak melulu soal cinta pertama. Melainkan, bisa juga tentang kumpulan memori yang merekam bagaimana kita belajar mencintai, merasakan patah hati, hingga mengenal arti persahabatan.

Film Rangga & Cinta menghidupkan kembali detail-detail kecil yang tak terlupakan tentang kisah dan romansa manis masa remaja dengan semua dinamikanya. Hal-hal sederhana itulah yang membuatnya begitu membekas.

Sebuah studi dari University of Southampton (2013) membuktikan bahwa nostalgia bisa meningkatkan suasana hati dan membuat orang merasa lebih dicintai. Menonton Film Rangga dan Cinta seakan mengajak kita berjalan mundur ke masa remaja, masa ketika hati begitu mudah jatuh cinta dan segala sesuatu terasa mungkin untuk dicapai atau didapatkan.

Inilah keindahan nostalgia. Momen nostalgia bisa mengajak kita menoleh ke belakang, sekaligus memberi ruang untuk merasakan kembali kebahagiaan yang murni dan tulus.

Banyak orang mengira nostalgia hanya membuat kita terjebak di masa lalu. Nyatanya, penelitian dalam Journal of Personality and Social Psychology (2012) justru menunjukkan bahwa kenangan bisa memunculkan optimisme. Dengan kata lain, bernostalgia membantu kita melihat masa depan dengan harapan baru.

Saat menyaksikan Film Rangga & Cinta, selain dibawa ke masa lalu, kita kembali diingatkan bahwa setiap fase hidup menyimpan ruang untuk kebahagiaan. Jika dulu kita bisa merasakan cinta yang sederhana, maka masa depan pun pasti punya kejutan indah.

Throwback Romance jadi energi yang menyalakan kembali keyakinan itu. Cinta, dalam bentuk apa pun, tidak pernah hilang, melainkan hanya berubah rupa, mengikuti perjalanan kita.

Persahabatan yang Sama Bermaknanya

Nostalgia tidak selalu soal pasangan. Film Rangga & Cinta juga menampilkan hangatnya persahabatan remaja, dengan segala tawa, perbedaan, bahkan konflik kecil yang justru menguatkan.

Throwback Romance memberi kita kesempatan untuk mengingat bahwa masa sekolah adalah tempat kita belajar arti kebersamaan.

Persahabatan remaja sering kali jadi “cinta” yang pertama kali kita kenal. Dari teman-teman itulah kita belajar saling memahami, menertawakan hal-hal sepele, hingga berbagi rahasia yang terasa besar saat itu. Semua itu ikut membentuk siapa kita hari ini.

Psikologi modern menyebut nostalgia sebagai “jembatan emosional” yang mempererat rasa keterhubungan dengan orang lain. Film ini menunjukkan dengan bagaimana jembatan itu bekerja, yang menghubungkan kita dengan diri remaja sekaligus dengan orang-orang di sekitar.

Mengingat Masa Remaja Hadirkan Kebahagiaan Tersendiri

Cinta di usia dewasa sering kali penuh kompromi dan perhitungan. Berbeda dengan cinta masa sekolah yang hadir apa adanya, tanpa syarat rumit.

Survei dari Psychology Today bahkan menyebutkan, 79% orang merasa lebih bahagia setelah mengingat masa remajanya. Artinya, kepolosan itu punya daya hidup yang panjang.

Menikmati Throwback Romance berarti memberi ruang bagi hati untuk kembali sederhana, jujur, dan hangat, yaitu sesuatu yang sering hilang ditelan rutinitas orang dewasa.

Menyatukan Generasi Lewat Kisah Lama

Keistimewaan lain dari Film Rangga & Cinta adalah kemampuannya menyatukan generasi. Mereka yang dulu remaja kembali bernostalgia, sementara generasi baru ikut merasakan hangatnya cerita, seolah mereka juga pernah mengalaminya. Cerita lama ini membuktikan bahwa kisah remaja tak pernah lekang, karena ia berakar pada pengalaman universal.

Throwback Romance dalam konteks ini bukan hanya nostalgia pribadi, tapi juga memori kolektif. Ia menjembatani masa lalu dan masa kini dengan satu benang merah: cinta yang tulus.

Lebih dari Sekadar Kenangan

Kisah Rangga & Cinta menggambarkan bahwa cinta masa sekolah bukan sekadar episode masa lalu, tapi bagian penting dari perjalanan hidup. Nostalgia menghadirkan kebahagiaan bukan karena kita ingin kembali ke masa lalu, tapi karena ia mengingatkan bahwa kita pernah punya momen yang polos, indah, dan penuh warna.

Throwback Romance mengingatkan bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dari hal-hal sederhana. Film ini menjadi pengingat bahwa cinta pertama, meski tidak sempurna, selalu punya ruang khusus di hati. Ruang itu tidak tergantikan oleh siapa pun.

Ketika menonton film Rangga & Cinta, kita mungkin akan bertemu lagi dengan diri remaja, dengan kenangan, dan dengan perjalanan yang membentuk kita hingga hari ini. Itulah keindahan yang begitu berkesan dari momen Throwback Romance.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Prestasi | | | |