loading...
Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny H. Kairupan dalam RDP Garuda Indonesia dengan Komisi VI DPR RI. FOTO/Tangkapan Layar YouTube/TV Parlemen
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mulai memperketat pengeluaran di seluruh lini sebagai bagian dari agenda besar efisiensi operasional perusahaan. Sejumlah kebijakan penghematan diberlakukan dari tingkat paling atas termasuk langkah pemotongan gaji direksi dan peniadaan tantiem bagi jajaran pimpinan.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny H. Kairupan, menegaskan keputusan penghematan tersebut telah disepakati bersama manajemen dalam rapat internal dan akan diberlakukan secara bertahap. Kebijakan efisiensi ini merupakan pesan penting terkait keteladanan pemimpin di tengah kondisi keuangan perusahaan yang belum pulih sepenuhnya.
"Saya tawarkan kepada para direksi, bagaimana kalau direksi Garuda secara sukarela, karena pemimpin itu harus pribadi yang berani berkorban. Kalau kita tidak terima gaji, kita potong 10%, apakah sudah setuju? Ternyata semuanya setuju," kata Glenny dalam RDP Garuda Indonesia dengan Komisi VI DPR RI dikutip dari siaran YouTube, TV Parlemen, Minggu (7/12/2025).
Baca Juga: Garuda Indonesia Tunda Beli Pesawat Baru meski Dapat Suntikan Rp23,67 Triliun
Glenny juga menolak pemberian tantiem bagi direksi dan komisaris. Ia menuturkan sempat diminta menandatangani alokasi tantiem, namun menolak karena menilai pembagian bonus tidak pantas dilakukan ketika perusahaan masih merugi.
"Dan saya melihat pemerintah sedang mengadakan pengetatan APBN, Garuda sedang rugi. Apa kata masyarakat kalau besok keluar di medsos perusahaan sedang rugi kok bagi-bagi tantiem? mohon maaf saya menolak, saya menolak," ujarnya.














































