Trik Menanam Pisang Cavendish di Pot Besar, Bantu Mencapai Hasil Optimal

1 week ago 14

Fimela.com, Jakarta Menanam pisang Cavendish kini bukan hanya hak istimewa bagi pemilik lahan yang luas. Dengan menggunakan teknik penanaman pisang Cavendish dalam pot besar, siapa pun bisa menikmati hasil panen buah tropis ini di halaman rumah atau lokasi terbatas lainnya. Metode ini menjadi alternatif yang praktis bagi para pecinta berkebun di perkotaan yang ingin memanfaatkan setiap sudut ruang yang mereka miliki. Keberhasilan dalam budidaya pisang Cavendish di dalam pot sangat dipengaruhi oleh pemilihan bibit, media tanam, ukuran pot, serta perawatan rutin yang dilakukan dengan cermat.

Panduan lengkap ini akan membahas secara mendalam langkah-langkah penting agar pisang Cavendish Anda dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang melimpah. Dari pemilihan bibit berkualitas hingga teknik pemupukan dan perawatan setelah panen, setiap aspek akan diuraikan untuk membantu Anda meraih hasil yang maksimal. Dengan menerapkan tips yang disediakan, Anda bisa menciptakan kebun pisang mini yang produktif dan menguntungkan.

Artikel ini disusun untuk memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, berdasarkan berbagai sumber ahli di dunia pertanian. Tujuannya adalah untuk memberdayakan Anda dengan pengetahuan yang diperlukan agar sukses dalam menanam pisang Cavendish di pot, sehingga dapat mengubah lahan sempit menjadi area hijau yang produktif. Melansir dari berbagai sumber, Senin (17/11), simaklah ulasan informasi yang akan dipaparkan berikut ini.

1. Memilih Bibit Pisang Cavendish Berkualitas Tinggi

Pemilihan bibit adalah langkah penting dalam budidaya pisang Cavendish di dalam pot. Kualitas bibit yang baik akan memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat dan hasil panen yang maksimal. Bibit pisang Cavendish yang berkualitas memiliki ciri-ciri fisik yang mudah dikenali, seperti "kulit pohon berwarna hijau sedikit gelap dan adanya corak hitam kemerahan". Selain itu, daun yang tumbuh pada bibit seharusnya memiliki jarak yang cukup dekat, yang menunjukkan pertumbuhan yang padat dan kuat.

Pastikan bibit yang digunakan berasal dari indukan yang sehat, bebas dari hama dan penyakit, serta telah menghasilkan buah yang berkualitas baik. Tunas yang ideal memiliki ketinggian antara 1 hingga 1,5 meter dengan diameter batang sekitar 7-12 cm. Penggunaan bibit kultur jaringan sangat dianjurkan karena proses perbanyakannya tidak memerlukan tanah, sehingga risiko bibit terinfeksi cendawan penyebab penyakit tular tanah menjadi sangat rendah. Ini menjadikannya pilihan yang lebih sehat dan aman untuk budidaya.

Sebelum melakukan penanaman, bibit yang berasal dari tunas perlu menjalani proses pembibitan awal. Menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Buah untuk merendam bibit sangat bermanfaat karena mengandung agen bakteri yang dapat melawan hama dan penyakit. Jika menggunakan bonggol, bersihkan dari tanah dan akar, kemudian potong batang semu menyisakan 10-12,5 cm di atas pangkal bonggol. Pastikan warna bonggol putih sebagai tanda kesehatan, dan matikan titik tumbuh atau meristem pada bonggol agar pertumbuhan menjadi lebih terarah.

2. Menentukan Ukuran Pot dan Wadah Tanam yang Ideal

Ukuran pot sangat penting dalam mendukung pertumbuhan akar dan bonggol dari tanaman pisang Cavendish, karena tanaman ini memiliki potensi untuk tumbuh cukup besar. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih pot dengan diameter minimal 50 cm, dan lebih ideal jika menggunakan pot berukuran 60 cm atau lebih. Pot yang berukuran kecil dapat menghambat perkembangan akar, yang berakibat pada ketidakstabilan tanaman dan pertumbuhan anakan yang tidak optimal. Beberapa praktisi telah berhasil menanam pisang Cavendish dalam pot berdiameter 65 cm yang mampu menampung media tanam hingga 200 liter.

Ketika pohon pisang sudah mencapai ukuran yang besar, penting untuk memindahkannya ke pot yang lebih besar secara bertahap, misalnya dengan menambah ukuran pot sekitar 10-15 cm setiap 2-3 tahun. Selain pot, alternatif lain seperti planter bag juga dapat digunakan dan memiliki daya tahan hingga 10 tahun. Pemilihan pot yang tepat akan memberikan ruang yang cukup bagi sistem akar pisang untuk berkembang dengan baik, sehingga dapat menyerap nutrisi secara optimal dan menopang batang serta buah yang akan dihasilkan. Dengan demikian, investasi pada pot yang memadai adalah langkah awal yang bijak untuk memastikan keberhasilan dalam menanam pisang Cavendish di pot besar.

3. Mempersiapkan Media Tanam dan Lahan yang Subur

Media tanam yang berkualitas merupakan faktor penting untuk memastikan pisang Cavendish yang ditanam dalam pot mendapatkan nutrisi dan drainase yang memadai. Komposisi media tanam yang ideal meliputi campuran tanah subur, pupuk organik seperti pupuk kandang, dan sekam mentah. Perbandingan yang disarankan adalah 1:1:1 untuk ketiga komponen tersebut, sehingga menciptakan media yang gembur, kaya nutrisi, dan memiliki porositas yang baik. Selain itu, media tanam harus mampu menyerap dan mempertahankan kelembaban tanpa menimbulkan genangan air. Oleh karena itu, penting untuk menghindari penambahan rumput atau dedaunan yang belum terurai sempurna, karena hal ini dapat memicu pertumbuhan jamur yang merugikan bagi pohon pisang.

Kondisi tanah juga sangat menentukan; pisang Cavendish tumbuh optimal pada tanah yang memiliki pH antara 5,5 hingga 6,5. Jika pH tanah berada di bawah 5, penambahan kapur dolomit dengan dosis yang tepat untuk pot dapat membantu menyeimbangkan tingkat keasaman tanah. Untuk mempersiapkan lubang tanam di pot, isi pot hingga setengahnya dengan media tanam, kemudian tambahkan campuran pupuk NPK (1 sendok makan), pupuk kandang (2 kg), dan pupuk furadan (1 sendok makan). "Diamkan campuran ini selama 1-2 minggu sebelum menanam bibit," agar semua unsur hara dapat tercampur dengan baik. Setelah itu, letakkan anakan pohon pisang di tengah pot, tanam tunas pada kedalaman 20-30 cm dari permukaan tanah, dan pastikan tanah di sekitar tunas dipadatkan agar tanaman dapat tumbuh tegak lurus.

4. Penempatan Pot dan Pencahayaan Optimal untuk Pisang Cavendish

Penempatan pot pisang Cavendish secara tepat memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil buahnya. Tanaman pisang memerlukan paparan sinar matahari yang cukup agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang melimpah.

Oleh karena itu, lokasi ideal untuk menanam bibit pisang Cavendish adalah di area terbuka yang menerima sinar matahari langsung sepanjang hari. Selain pencahayaan yang cukup, faktor suhu dan iklim juga sangat berpengaruh. Suhu yang ideal untuk budidaya pisang Cavendish berkisar antara 26 hingga 28 derajat Celsius. Tanaman ini mampu tumbuh dengan baik di dataran rendah, yaitu pada ketinggian di bawah 500 meter hingga 1000 meter di atas permukaan laut. Iklim tropis seperti yang ada di Indonesia sangat mendukung pertumbuhan pisang, terutama dengan tingkat kelembapan yang tinggi dan curah hujan yang memadai.

Pohon pisang Cavendish membutuhkan curah hujan sekitar 200-250 mm untuk pertumbuhannya. Waktu terbaik untuk menanam adalah menjelang musim penghujan, atau kapan saja selama pasokan air cukup tersedia. Dengan memastikan kondisi lingkungan yang sesuai, kita dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam menanam pisang Cavendish di pot besar ini.

5. Penyiraman Rutin dan Tepat untuk Pertumbuhan Maksimal

Pisang merupakan tanaman yang sangat memerlukan air, sehingga penting untuk melakukan penyiraman secara teratur dan tepat, terutama ketika ditanam dalam pot. Frekuensi penyiraman harus disesuaikan dengan kondisi cuaca serta tingkat kelembaban media tanam yang digunakan.

Selama musim kemarau, disarankan untuk melakukan penyiraman setidaknya dua kali dalam sebulan, atau setiap dua minggu sekali, guna menjaga kelembaban tanah dan memastikan pertumbuhan tanaman tetap optimal. Secara umum, tanaman pisang memerlukan banyak air, sehingga melakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari sangat berkontribusi pada pertumbuhannya.

Namun, sangat penting untuk memastikan bahwa bibit dan tanah di sekitarnya tidak tergenang air, karena genangan dapat menyebabkan akar membusuk dan menimbulkan masalah lainnya. Oleh karena itu, sistem drainase pada pot harus berfungsi dengan baik untuk menghindari hal ini.

Penyiraman dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan pompa mesin, tergantung pada skala budidaya yang Anda jalankan. Konsistensi dalam penyiraman menjadi kunci untuk menjaga kesehatan serta produktivitas pisang Cavendish yang ditanam dalam pot, mendukung keberhasilan teknik menanam pisang Cavendish di pot besar.

6. Strategi Pemupukan Berkelanjutan untuk Hasil Panen Melimpah

Pemupukan merupakan aspek penting dalam memastikan bahwa pisang Cavendish yang ditanam dalam pot memperoleh cukup nutrisi. Hal ini sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang melimpah. Untuk mendukung pertumbuhan vegetatif, disarankan untuk menggunakan pupuk yang kaya akan nitrogen. Dalam tahap awal, yaitu untuk pisang yang berumur 2 bulan, berikan pupuk NPK 16-16-16 dengan takaran 100 gram per pohon setiap 15 hari. Setelah masa tanam, pemupukan lanjutan sebaiknya dilakukan dua kali, yaitu setiap 3 bulan sekali.

Pupuk yang digunakan dapat berupa organik atau anorganik, dengan dosis sekitar 0,233 kg Urea, 0,10 kg SP-36, dan 0,10 kg KCl per tanaman. Selain itu, disarankan untuk menyebarkan 250 gram GDM SaMe Granule Bio Organic secara merata di sekitar akar tanaman. Untuk meningkatkan efektivitas pemupukan, larutkan 250 ml GDM Black BOS dalam sprayer yang berisi air penuh, lalu semprotkan ke seluruh permukaan tanah. Pupuk organik, seperti pupuk kandang, juga terbukti sangat efektif dalam menjaga kesuburan pisang Cavendish tanpa harus bergantung pada pupuk kimia yang berlebihan.

Setelah panen, penting untuk melakukan pemupukan kembali. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan pupuk organik seperti petroganik yang ditimbun di sekitar rumpun pohon. Selain itu, Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Buah dapat disemprotkan ke seluruh bagian tanaman, terutama pada daun dan batang bawah. Frekuensi penyemprotan untuk tanaman muda adalah setiap 2 minggu sekali, sedangkan untuk tanaman yang berumur lebih dari 6 bulan, dilakukan setiap 1 bulan sekali. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat proses pembuahan dan meningkatkan produktivitas tanaman pisang.

7. Panen Buah Ketika Jantung Pisang Sudah Mengering

Pisang Cavendish biasanya siap panen 8–12 bulan setelah tanam. Tanda buah siap dipanen adalah jantung pisang mengering atau gugur dengan sendirinya. Selain itu, sisir buah akan terlihat menggembung dan kulitnya lebih cerah. Panen pada waktu yang tepat penting agar buah memiliki rasa manis optimal.

Gunakan pisau tajam saat memanen agar tandan tidak rusak. Potong batang tandan dengan hati-hati dan simpan buah di tempat teduh agar tidak cepat matang berlebihan. Jika ingin matang lebih lama, biarkan buah tetap menempel di sisir utamanya.

Setelah panen, pohon induk biasanya akan mati dan digantikan oleh anakan (sucker). Pilih satu anakan terbaik untuk dilanjutkan menjadi pohon berikutnya. Dengan teknik ini, Anda dapat memiliki panen pisang berkelanjutan meski di lahan sempit.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Miranti
Read Entire Article
Prestasi | | | |